Skip to content
Home » Aturan Mengganti Puasa Ramadan

Aturan Mengganti Puasa Ramadan

Puasa Ramadan merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang telah memasuki usia baligh. Namun, terkadang kita tidak dapat menjalankan kewajiban tersebut karena suatu hal. Oleh karena itu, Allah SWT memberikan aturan mengganti puasa Ramadan.

Alasan Orang Harus Mengganti Puasa Ramadan

Ada berbagai alasan mengapa orang harus mengganti puasa Ramadan. Beberapa alasan tersebut antara lain:

  • Tidak puasa pada saat Ramadan karena sedang menstruasi atau nifas
  • Tidak puasa karena sedang sakit
  • Tidak puasa karena sedang dalam perjalanan jauh
  • Tidak puasa karena sedang dalam keadaan hamil atau menyusui
  • Tidak puasa karena sedang dalam keadaan sibuk dengan pekerjaan

Batasan Waktu Untuk Mengganti Puasa Ramadan

Allah SWT memberikan batasan waktu untuk mengganti puasa Ramadan. Aturan ini bertujuan agar umat Islam dapat segera mengganti puasanya dan tidak menunda-nunda hingga berbulan-bulan setelah Ramadan.

Adapun batasan waktu untuk mengganti puasa Ramadan adalah sebelum tiba Ramadan berikutnya. Jadi, bagi yang tidak puasa pada Ramadan tahun ini harus segera mengganti sebelum Ramadan tahun depan tiba.

Cara Mengganti Puasa Ramadan

Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mengganti puasa Ramadan. Pertama adalah mengganti puasa dengan cara berpuasa, dan kedua adalah mengganti puasa dengan cara membayar fidyah.

1. Mengganti Puasa Ramadan Dengan Cara Berpuasa

Mengganti puasa Ramadan dengan cara berpuasa harus sesuai dengan syarat-syarat berikut:

  • Puasa harus dilakukan pada bulan-bulan Hijriyah lainnya kecuali bulan Ramadan.
  • Satu hari puasa di bulan Hijriyah dilakukan setara dengan satu puasa yang tidak dilakukan selama bulan Ramadan.
  • Jumlah hari puasa yang harus diganti harus sama dengan jumlah hari yang tidak puasa selama Ramadan.
  • Puasa harus dilakukan secara berturut-turut dan tidak boleh berhenti di tengah jalan.
BACA JUGA:   Arti Puasa Ramadhan

2. Mengganti Puasa Ramadan Dengan Cara Membayar Fidyah

Bagi yang tidak mampu untuk berpuasa karena alasan kesehatan, Allah SWT memberikan jalan keluar dengan cara membayar fidyah. Fidyah adalah membayar sejumlah uang sebagai ganti dari puasa yang tidak dilakukan.

Pihak yang harus membayar fidyah adalah orang yang sudah baligh dan tidak mampu untuk berpuasa karena hal yang tidak bisa dihindari seperti sakit yang tidak sembuh-sembuh.

Adapun besaran fidyah yang harus dibayarkan adalah sebesar 1 mud (sekitar 750 gram) makanan pokok dari daerah tersebut atau uang sebanyak yang dibutuhkan untuk membeli makanan tersebut.

Kesimpulan

Aturan mengganti puasa Ramadan ini sangat penting bagi umat Islam yang tidak bisa menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan. Kita harus patuh pada aturan ini agar dapat tetap menjalankan kewajiban kita sebagai umat Islam dengan baik dan benar. Selain itu, kita harus membayar fidyah atau melakukan puasa pengganti jika tidak mampu untuk melakukan ibadah puasa. Semoga informasi ini dapat membantu kita untuk lebih memahami aturan mengganti puasa Ramadan dan sebagai motivasi bagi kita untuk menjalankan ibadah puasa dengan baik pada bulan Ramadan yang akan datang.