Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat Muslim yang mampu. Secara umum, zakat memiliki tujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dan memperkuat tali silaturahmi antar sesama Muslim. Ada beberapa jenis zakat yang harus dikeluarkan, salah satunya adalah zakat fitrah.
Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang dilakukan selama Ramadan dan sebagai sarana untuk membantu masyarakat yang kurang mampu bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan layak. Besarnya zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah satu sha’ per orang.
Namun, salah satu hal yang sering menjadi bahan diskusi adalah tentang berapa persen bagian amil zakat fitrah yang harus diberikan. Amil zakat fitrah adalah pihak yang menyalurkan zakat fitrah kepada yang berhak menerimanya. Berikut beberapa penjelasan detail mengenai berapa persen bagian amil zakat fitrah.
Pengertian Amil Zakat Fitrah
Sebelum membahas lebih jauh tentang berapa persen bagian amil zakat fitrah, kita harus memahami pengertian amil zakat fitrah terlebih dahulu. Amil zakat fitrah adalah pihak yang bertugas untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menyalurkan zakat fitrah yang dikeluarkan oleh umat Muslim.
Tugas amil zakat fitrah sebenarnya sangat penting dalam menjalankan sistem zakat. Mereka bertanggung jawab untuk menyalurkan zakat fitrah kepada pihak-pihak yang berhak menerimanya, seperti orang yang kurang mampu dan memerlukan bantuan pada Hari Raya Idul Fitri.
Persentase Bagian Amil Zakat Fitrah
Setelah memahami pengertian amil zakat fitrah, kita bisa membahas lebih jauh tentang persentase bagian amil zakat fitrah. Menurut ulama mazhab Hanafi, amil zakat fitrah sebaiknya tidak diberikan persentase tetap. Hal ini disebabkan karena jumlah zakat fitrah yang dikeluarkan oleh umat Muslim bisa berbeda-beda di berbagai daerah.
Dalam sistem zakat, amil zakat fitrah diberi keleluasaan untuk menentukan besarnya bagian yang akan diterima. Namun, umat Muslim yang mengeluarkan zakat fitrah sebaiknya memilih amil zakat fitrah yang dipercayai dan memiliki niat yang baik dalam melakukan tugasnya.
Kesimpulan
Dalam menjalankan kewajiban zakat fitrah, kita tidak perlu terlalu memperdulikan berapa persen bagian amil zakat fitrah yang harus diberikan. Yang terpenting adalah kita memilih amil zakat fitrah yang dapat dipercayai dan memiliki niat yang baik dalam menyalurkan zakat fitrah kepada pihak yang berhak menerimanya.
Meskipun demikian, kita juga perlu mengingat bahwa kita sebagai umat Muslim yang mengeluarkan zakat fitrah juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa zakat fitrah kita benar-benar sampai kepada pihak yang berhak menerimanya. Semoga dengan memahami hal-hal tersebut, kita bisa menjalankan kewajiban zakat fitrah dengan baik dan benar.