Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mampu secara finansial dan kesehatan, serta telah mencapai usia baligh. Namun, biaya untuk melaksanakan ibadah haji tidaklah murah. Setiap tahunnya, biaya untuk berangkat haji mengalami peningkatan yang signifikan. Tak heran bila beberapa orang tergiur untuk memenuhi kewajiban ibadah ini dengan cara mengambil uang pinjaman.
Namun, apakah mengambil daftar haji dengan uang pinjaman merupakan pilihan yang tepat? Berikut adalah beberapa hal yang harus dipertimbangkan.
Kelebihan Mengambil Uang Pinjaman untuk Haji
Mengambil uang pinjaman untuk melaksanakan ibadah haji memiliki beberapa kelebihan antara lain:
1. Dapat Melaksanakan Ibadah Haji Secara Cepat
Mengambil uang pinjaman untuk berangkat ke Tanah Suci memungkinkan seseorang untuk melaksanakan ibadah haji dengan cepat. Hal ini karena tidak perlu menunggu bertahun-tahun untuk bisa mengumpulkan dana yang cukup.
2. Memperoleh Pahala Lebih Awal
Dalam Islam, orang yang menyelesaikan ibadah haji dengan lancar akan mendapat banyak pahala. Dengan mengambil uang pinjaman, seseorang dapat memperoleh pahala haji lebih awal dengan tidak perlu menunggu bertahun-tahun.
3. Membuat Rencana Lebih Mudah
Dengan mengambil uang pinjaman, seseorang dapat membuat rencana perjalanan dengan lebih mudah. Ia dapat memilih jadwal keberangkatan sesuai dengan keinginan dan kondisi yang ada.
Kekurangan Mengambil Uang Pinjaman untuk Haji
Namun, selain memiliki kelebihan, mengambil daftar haji dengan uang pinjaman juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
1. Terbebani dengan Pinjaman
Mengambil uang pinjaman tentu akan menambah beban finansial seseorang. Seseorang harus mengambil tanggung jawab untuk membayar pinjaman itu dengan nominal yang biasanya lebih besar dari biaya haji yang sebenarnya.
2. Berdampak pada Kondisi Keuangan
Mengambil pinjaman untuk haji juga dapat menimbulkan dampak pada kondisi keuangan seseorang. Jumlah cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya dapat membuat kondisi keuangan terganggu. Bahkan, tidak sedikit orang yang mengalami kesulitan membayar cicilan tersebut hingga harus dilakukan penetapan tagihan macet.
3. Tidak Lagi Disarankan
Dalam kondisi saat ini, mengambil uang pinjaman untuk haji tidak disarankan. Selain karena beban finansial yang ditimbulkan, hal ini juga dapat membuat seseorang terancam terinfeksi virus covid-19 saat melakukan perjalanan ke Tanah Suci.
Kesimpulan
Mengambil daftar haji dengan uang pinjaman tergantung pada situasi dan kondisi keuangan seseorang. Namun, mengingat situasi yang tidak memungkinkan saat ini karena virus covid-19, mengambil uang pinjaman untuk haji dapat menambah beban finansial dan mengancam keselamatan seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya menunda niat untuk haji terlebih dahulu dan mempersiapkan diri secara finansial dan kesehatan dengan memperbanyak amal ibadah di negara sendiri.
Jadi, apakah mengambil daftar haji dengan uang pinjaman merupakan pilihan yang bijak? Jika situasi dan kondisi keuangan memungkinkan, maka hal ini dapat menjadi solusi. Namun, jika kondisi saat ini tidak memungkinkan, sebaiknya menunda niat tersebut terlebih dahulu.