Skip to content
Home » Apakah Saham Perlu Dizakatkan?

Apakah Saham Perlu Dizakatkan?

Apakah Saham Perlu Dizakatkan?

Apakah saham perlu dizakatkan atau tidak? Ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan oleh orang-orang yang terlibat dalam investasi saham. Menurut hukum Islam, zakat adalah kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk membayar zakat. Zakat pada dasarnya adalah sumbangan wajib yang diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Sekarang pertanyaannya adalah, apa saham termasuk dalam zakat? Jawabannya adalah, mungkin saja. Jika seseorang memiliki saham dengan nilai tertentu dan nilai itu melampaui nisab, maka saham tersebut perlu dikeluarkan untuk dibayarkan zakat.

Apa Itu Nisab?

Nisab adalah jumlah minimum harta yang harus dimiliki oleh seseorang sebelum ia tergolong sebagai orang yang wajib membayar zakat. Nisab didasarkan pada harga 85 gram emas atau 595 gram perak. Jadi jika seseorang memiliki harta yang melebihi nisab tersebut, maka ia harus membayar zakat.

Bagaimana Menentukan Nisab Saham?

Agar saham perlu dizakatkan, maka nilai saham tersebut harus melampaui nisab. Namun, bagaimana menentukan nisab saham? Nilai nisab saham didasarkan pada harga satu gram emas. Sebagai contoh, jika harga satu gram emas adalah Rp500.000, maka nisab saham adalah 85 x Rp500.000 = Rp42.500.000.

Jadi jika seseorang memiliki saham yang nilainya melebihi Rp42.500.000, maka saham tersebut perlu dikeluarkan untuk dibayarkan zakat.

Apa Yang Harus Dilakukan Jika Seseorang Memiliki Saham Dalam Berbagai Jenis Perusahaan?

Jika seseorang memiliki saham dalam beberapa perusahaan yang berbeda, maka dia perlu menghitung nilai total sahamnya dan memeriksa apakah nilainya melebihi nisab atau tidak. Jika iya, maka dia perlu mengeluarkan sebagian atau seluruh sahamnya untuk dibayarkan zakat.

BACA JUGA:   Kapan Terakhir Zakat Fitrah? Tips Penting untuk Menjalankannya dengan Benar

Bagaimana Cara Menghitung Zakat Saham?

Setelah menentukan bahwa saham perlu dizakatkan, maka seseorang perlu menghitung zakat yang harus dibayarkan. Zakat yang harus dibayarkan adalah 2,5% dari nilai total saham pada saat zakat jatuh tempo.

Sebagai contoh, jika seseorang memiliki total saham senilai Rp60.000.000, maka jumlah zakatnya adalah 2,5% x Rp60.000.000 = Rp1.500.000.

Kesimpulan

Dalam rangka memenuhi kewajiban zakat, seseorang perlu memperhatikan apakah saham yang dimilikinya perlu dizakatkan atau tidak. Jika nilainya melampaui nisab, maka saham tersebut harus dikeluarkan untuk dibayarkan zakat. Nilai nisab saham didasarkan pada harga satu gram emas. Bagi mereka yang ingin menghitung zakatnya sendiri, mereka harus menghitung nilai total saham pada saat zakat jatuh tempo dan kemudian membayar 2,5% dari nilai tersebut.

Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu semua orang yang ingin memenuhi kewajiban zakatnya. Tetaplah bersemangat dalam menjalankan ibadah dan berinvestasi yang halal dan baik.