Tawaf merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilakukan oleh orang yang melakukan ibadah haji. Tawaf sendiri merupakan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali mengikuti arah jarum jam. Hal ini dilakukan oleh umat Islam sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Namun, dalam menjalankan ibadah haji ini terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah melakukan tawaf dengan benar. Di dalam Al Quran, disebutkan bahwa tawaf merupakan bagian dari rukun haji yang harus dilakukan dengan sempurna. “Dan ambilah sebagian dari Mekah sebagai tempat suci. Dan lakukanlah tawaf mengelilinginya (pada waktu-waktu yang diizinkan) …”, Surat Al-Baqarah ayat 125.
Tawaf yang bila ditinggalkan akan batal ibadah haji ini memiliki banyak konsekuensi yang harus dipahami oleh umat Islam. Oleh karenanya, perlu untuk dipelajari berbagai hal terkait tawaf dan cara melaksanakannya dengan benar.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Melakukan Tawaf:
- Niat
Seperti ibadah lainnya, niat merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan tawaf. Sebelum memulai tawaf, hendaknya umat Islam berniat sesuai dengan rukun haji yang harus dilakukan.
- Kebersihan tubuh dan pakaian
Sebelum melakukan tawaf, penting untuk memperhatikan kebersihan tubuh dan pakaian. Karena tawaf akan dilakukan di area Masjidil Haram yang sangat sibuk, maka penting untuk menjaga kebersihan diri. Pakaian yang dikenakan juga sebaiknya bersih dan sopan.
- Membaca doa
Sebelum memulai tawaf, disarankan untuk membaca doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini dapat memberikan ketenangan dan kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah tawaf. Doa yang dapat dibaca adalah:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْ
رِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
- Mengenakan pakaian ihram
Sebelum tawaf, umat Islam harus mengenakan pakaian ihram. Pakaian ini sebaiknya sudah dipersiapkan dari jauh-jauh hari sebelumnya. Pakaian ihram terdiri dari dua lembar kain putih yang melambangkan kesederhanaan dan keikhlasan dalam melakukan ibadah.
- Memperhatikan arah dan jumlah putaran
Tawaf harus dilakukan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali mengikuti arah jarum jam. Dalam melakukan tawaf, umat Islam harus memperhatikan arah dan jumlah putaran. Jangan sampai terputus atau tidak tepat dalam menghitung jumlah putarannya.
- Tidak mengganggu ka’bah
Dalam tawaf, sebaiknya umat Islam tidak mengganggu Ka’bah. Dalam arti jangan sampai menempel atau menjulurkan tangan ke arah Ka’bah. Hal ini dapat mengganggu jemaah lain yang sedang melaksanakan ibadah.
Konsekuensi Tawaf yang Batal
Tawaf yang bila ditinggalkan akan batal ibadah haji memiliki konsekuensi yang cukup besar dalam menjalankan ibadah haji. Apabila tawaf tidak dilakukan dengan sempurna, maka ibadah haji tidak akan bisa dipenuhi dan harus diulang pada tahun berikutnya.
Selain itu, hal yang perlu diperhatikan juga adalah jangan sampai terputus atau tidak tepat dalam menghitung putaran tawaf. Hal ini bisa berakibat tawaf menjadi tidak sah dan harus diulang dari awal.
Kesimpulan
Tawaf merupakan salah satu rukun haji yang harus dilakukan dengan benar oleh umat Islam. Tawaf yang bila ditinggalkan akan batal ibadah haji ini memiliki konsekuensi yang harus dipahami oleh umat Islam. Oleh karenanya, penting untuk memperhatikan berbagai hal terkait tawaf, seperti niat, kebersihan tubuh dan pakaian, membaca doa, mengenakan pakaian ihram, memperhatikan arah dan jumlah putaran serta tidak mengganggu Ka’bah.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan tawaf dengan sempurna dan ibadah haji dapat terpenuhi.