Ramadan adalah bulan yang istimewa bagi umat Islam karena di dalamnya terdapat berbagai macam ibadah yang harus dilakukan seperti berpuasa. Puasa Ramadan menjadi salah satu ibadah yang harus dilaksanakan selama sebulan penuh dan menjadi salah satu rukun Islam. Meskipun begitu, terkadang ada kondisi di mana seseorang sudah berusaha untuk berpuasa namun terpaksa harus membatalkannya karena sakit atau kondisi lainnya yang memaksa. Maka dari itu, seseorang bisa melakukan penggantian puasa Ramadan di luar bulan Ramadan. Berikut adalah panduan lengkapnya.
Niat Mengganti Puasa Ramadan
Sebelum melaksanakan puasa Ramadan, kita memerlukan niat yang diucapkan dengan lisan. Begitu juga dengan mengganti puasa Ramadan. Berikut ini adalah bacaan niat mengganti puasa Ramadan:
“Udzirtu biha min syahrin fallaktu qadhahu lillahi ta’ala.”
Artinya: "Saya niat mengganti puasa Ramadan yang ditinggalkan pada bulan (sebutkan nama bulan Islam) karena Allah Ta’ala."
Niat tersebut harus diucapkan di awal saat hendak mengganti puasa Ramadan. Sebaiknya, ucapkanlah niat tersebut dengan tulus dan sungguh-sungguh sehingga niat tersebut dapat diterima oleh Allah SWT.
Syarat Pengganti Puasa Ramadan
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar pengganti puasa Ramadan tersebut dapat diterima oleh Allah SWT. Berikut ini adalah syarat-syaratnya:
-
Islam
Syarat utama untuk melakukan pengganti puasa Ramadan adalah harus beragama Islam. Sebab, melakukan puasa Ramadan merupakan salah satu rukun Islam. -
Baligh
Seseorang yang akan melakukan pengganti puasa Ramadan harus sudah baligh atau telah mencapai usia dewasa, yaitu 15 tahun untuk laki-laki dan 9 tahun untuk perempuan. -
Sehat
Syarat yang ketiga adalah sehat jasmani dan rohani. Seorang yang mengalami sakit atau kondisi tertentu yang membatasi untuk puasa, maka tidak disarankan untuk melakukan pengganti puasa Ramadan. -
Niat
Sebelum melaksanakan puasa Ramadan, kita memerlukan niat yang diucapkan dengan lisan. Begitu juga dengan mengganti puasa Ramadan. -
Mampu
Seseorang yang hendak melakukan pengganti puasa Ramadan harus mampu, baik secara fisik maupun ekonomi. Karena, melaksanakan puasa pada bulan lain akan membutuhkan energi yang cukup serta biaya-biaya tambahan.
Tata Cara Mengganti Puasa Ramadan
Setelah memperhatikan syarat-syarat untuk melakukan pengganti puasa Ramadan, kita juga perlu tahu tata cara mengganti puasa Ramadan.
- Seseorang dapat mengganti puasa Ramadan pada hari-hari biasa di luar bulan Ramadan. Dia dapat memilih bulan yang mana saja, kecuali pada bulan Ramadan itu sendiri.
- Jumlah hari yang harus diganti adalah 1 bulan penuh atau 30 hari.
- Jumlah puasa yang harus diganti harus dihitung terlebih dahulu, kemudian dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan seseorang.
- Ketika melaksanakan pengganti puasa Ramadan, seseorang harus sama sekali tidak makan dan minum mulai dari fajar (subuh) hingga waktu berbuka puasa.
- Pada akhir pengganti puasa Ramadan, sebaiknya disertai dengan sedekah sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat Allah SWT.
Kesimpulan
Melakukan puasa Ramadan menjadi salah satu kewajiban bagi umat Islam. Namun, terkadang seseorang harus membatalkan puasanya karena sakit atau kondisi lainnya. Maka dari itu, seseorang diperbolehkan melakukan pengganti puasa Ramadan di luar bulan Ramadan dengan memperhatikan syarat dan tata cara yang berlaku. Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.