Haji merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu melakukannya. Ada banyak ciri-ciri yang harus diperhatikan agar haji bisa diterima dan dianggap mabrur oleh Allah SWT. Di sisi lain, ada juga ciri-ciri yang menjadikan haji mardud atau ditolak. Dalam artikel ini, akan dibahas ciri-ciri haji mabrur dan mardud yang bisa menjadi referensi bagi setiap muslim yang akan melaksanakan ibadah haji.
Ciri-Ciri Haji Mabrur
Taqwa yang Tinggi
Ciri yang paling penting dari haji mabrur adalah taqwa yang tinggi. Taqwa adalah ketakwaan atau kepatuhan seseorang kepada perintah Allah SWT. Haji yang dilandasi oleh taqwa yang tinggi diyakini akan diterima oleh Allah dan menjadi haji mabrur.
Ibadah yang Benar
Haji yang dilakukan dengan cara yang benar juga merupakan ciri haji yang mabrur. Setiap rukun haji, mulai dari thowaf, sai, wukuf di Arafah hingga mabit di Muzdalifah harus dilakukan dengan cara yang sesuai dengan tuntunan agama.
Keikhlasan
Keikhlasan merupakan ciri haji yang mabrur. Haji bukanlah sekedar formalitas atau ajang untuk pamer kepada orang lain. Haji harus dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk mencari keridhaan Allah SWT.
Berbuat Baik
Haji yang dilaksanakan dengan berbuat baik kepada sesama juga merupakan ciri haji yang mabrur. Selama perjalanan haji, jangan hanya berfokus pada diri sendiri, tapi juga bantu orang lain yang kesulitan, bersedekah, dan berbuat kebaikan lainnya.
Ciri-Ciri Haji Mardud
Tidak Sesuai Tuntunan Agama
Haji yang dilaksanakan tidak sesuai dengan tuntunan agama merupakan ciri haji yang mardud. Setiap detail perjalanan haji, dari tempat menginap, rute yang dilalui, hingga waktu yang digunakan harus sesuai dengan tuntunan agama.
Terburu-buru
Haji yang dilaksanakan dengan terburu-buru dan tidak memperhatikan detail-detail kecil juga merupakan ciri haji yang mardud. Sebagai muslim, harus menunjukkan kesabaran dan ketelitian dalam menjalankan ibadah haji.
Kurang Tawakal
Haji yang kurang tawakal juga merupakan ciri haji yang mardud. Tawakal adalah sikap pasrah dan mengandalkan Allah SWT dalam setiap urusan. Haji yang dilakukan dengan tawakal yang kurang diyakini tidak akan diterima oleh Allah SWT.
Menyakiti Orang Lain
Haji yang dilaksanakan dengan menyakiti orang lain juga menjadi ciri haji yang mardud. Jangan pernah menyakiti, merugikan atau mencelakai sesama muslim selama perjalanan haji.
Dalam melaksanakan haji, selalu ingat untuk memperhatikan ciri-ciri haji mabrur dan menghindari ciri-ciri haji mardud. Sehingga, setiap muslim yang melaksanakan ibadah haji dapat diterima oleh Allah SWT sebagai haji yang mabrur.