Skip to content
Home » Ciri-Ciri Haji Mabrur Menurut Perspektif Rasulullah

Ciri-Ciri Haji Mabrur Menurut Perspektif Rasulullah

Ciri-Ciri Haji Mabrur Menurut Perspektif Rasulullah

Haji merupakan salah satu rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh umat muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Haji mabrur merupakan doa yang sangat diidamkan oleh setiap orang yang telah menunaikan ibadah haji. Namun, apa sih sebenarnya ciri-ciri haji mabrur menurut perspektif Rasulullah? Berikut ini adalah ulasannya.

Taqwa yang Tinggi

Ciri-ciri utama dari haji mabrur adalah taqwa yang tinggi. Taqwa adalah sebuah kemampuan untuk menjaga diri dari segala bentuk perbuatan dosa dan larangan Allah SWT. Dalam ibadah haji, taqwa yang tinggi dapat terwujud ketika para jamaah haji mampu menjalani semua ritual haji dengan penuh keikhlasan dan ketulusan hati sebagai bentuk rasa takut kepada Allah SWT. Selain itu, taqwa juga tercermin dari sikap jamaah haji yang dapat menjaga akhlaknya yang baik sehingga tidak menimbulkan kemarahan atau kekesalan dari sesama jamaah haji maupun warga sekitar.

Menjaga Persatuan dan Kebhinekaan

Ibadah haji sendiri adalah sebuah bentuk ibadah yang melibatkan jutaan manusia dari berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, salah satu ciri haji mabrur adalah menjaga persatuan dan kebhinekaan dari seluruh jamaah haji tanpa melihat perbedaan suku, agama, budaya, bahasa, dan asal negara. Hal ini dapat diwujudkan dengan menghindari sikap tercela seperti sombong, merendahkan atau menghina orang lain.

Memperbaiki Akhlak

Ciri-ciri haji mabrur yang selanjutnya adalah dapat memperbaiki akhlak dan karakter diri seorang muslim. Dalam perjalanan haji, seorang jamaah haji akan diliputi oleh ketenangan dan ketakwaan. Dalam kondisi ini, sangat mudah bagi seseorang untuk memperbaiki dirinya dari sifat-sifat buruk. Dalam satu hadis Rasulullah SAW, sabda beliau, "Orang yang tidak berniat untuk meninggalkan sifat buruk dan tidak berjanji untuk mulai melakukan kebaikan selama Haji-nya boleh pergi kerana ia akan kembali seperti semula setelah pulang" (HR Tirmizi).

BACA JUGA:   Ibadah yang Sama dengan Haji

Berbagi Kebaikan

Haji mabrur juga tercermin dari kemampuan jamaah haji dalam berbagi kebaikan dengan sesama umat manusia atau masyarakat sekitar. Misalnya dengan memberikan sedekah, amalan kebaikan lainnya, atau menolong sesama baik dalam hal materi maupun pengabdian kepada Allah SWT dengan mengamalkan seluruh ajaran Islam yang dianut.

Kembali ke Rumah dalam Keadaan Bersih dari Dosa

Ciri haji mabrur yang terakhir adalah kemampuan jamaah haji dalam kembali ke rumah masing-masing dengan kondisi bersih dari dosa. Oleh karena itu, haji menjadi sebuah penyucian diri dan menjadi kesempatan besar untuk membuka lembaran baru dalam perjalanan kehidupan seseorang.

Kesimpulan

Dalam ibadah haji, taqwa yang tinggi, menjaga persatuan dan kebhinekaan, memperbaiki akhlak dan karakter diri, berbagi kebaikan dan kembali ke rumah dalam keadaan bersih dari dosa, merupakan ciri-ciri haji mabrur. Untuk itu, sebagai jamaah haji, hendaknya kita mampu menjaga dan mengamalkan semua ciri haji mabrur tersebut agar ibadah haji yang kita lakukan dapat benar-benar tercatat sebagai haji yang mabrur di mata Allah SWT.