Semua orang pasti ingin beribadah haji, namun tidak semua bisa melakukannya. Ada berbagai alasan mengapa seseorang tidak bisa pergi haji, mulai dari terkendala keterbatasan fisik hingga masalah finansial. Namun, untuk mereka yang bisa melakukannya, memiliki kesulitan lainnya yaitu harus meninggalkan keluarga tercinta lama di rumah.
Maka dari itu, banyak orang yang meminta orang tuanya untuk ikut serta dalam ibadah haji agar mereka bisa menemani dan juga menjaga kesehatan orang tua. Namun, apakah niat untuk menemani orang tua dalam ibadah haji bisa mengurangi pahala ibadah yang seharusnya didapat?
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rosulullah SAW bersabda, “Orang yang beribadah haji atas nama orang lain, baik itu anak, penyandang dana atau pemberi sewa, maka pahalanya akan tetap menjadi milik si pemilik nama yang disebutkan itu” (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah).
Hadits ini menguatkan keyakinan bahwa ibadah haji yang dilakukan untuk orang tua yang tidak dapat pergi haji akan tetap mendapatkan pahala, bahkan jika yang melakukannya hanya menemani dan mengurus kesehatan orang tua. Hal ini sejalan dengan makna dari ibadah haji sendiri yang selain merupakan rukun Islam ke lima, juga merupakan sarana untuk menghindari kemiskinan serta sebagai bentuk pengampunan dosa-dosa.
Namun, tentunya sebagai seorang muslim yang beriman, niat dalam beribadah memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, untuk mendapatkan pahala haji sepenuhnya, maka saat beribadah, kita juga harus tetap khusyuk dan fokus dalam menunaikan rukun-rukun haji dan tidak melupakan orang yang menjadi perwakilan dalam niat haji tersebut.
Selain itu, sebagai anak yang berangkat haji bersama orang tua yang sudah tua, kita juga harus tetap merawat dan menjaga kesehatan mereka. Dalam ibadah haji, cuaca yang panas dan padatnya jamaah membuat orang tua yang rentan sakit menjadi mudah jatuh sakit. Maka dari itu, sebagai anak yang menemani orang tua haji, kita harus mempersiapkan sebaik mungkin kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh orang tua dan selalu menjaga kesehatan mereka.
Kesimpulannya, berangkat haji untuk menemani orang tua tidak akan mengurangi pahala haji, bahkan sebaliknya, kita akan mendapatkan pahala ganda yaitu sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT dan juga berbakti kepada orang tua. Namun, sebagai orang yang menemani orang tua dalam ibadah haji, kita juga harus tetap berfokus dalam ibadah dan menjaga kesehatan orang tua agar meraih pahala sebesar-besarnya dalam beribadah haji.