Skip to content
Home » Tata Cara Ibadah Haji Fiqih Muhammadiyah

Tata Cara Ibadah Haji Fiqih Muhammadiyah

Tata Cara Ibadah Haji Fiqih Muhammadiyah

Haji merupakan salah satu rukun Islam yang harus dilakukan oleh setiap muslim yang mampu. Ibadah haji dilakukan dengan cara berhaji ke kota Mekah, Saudi Arabia. Ibadah haji ini termasuk bagian dari ibadah yang sangat sakral dan mulia bagi umat muslim.

Tata cara ibadah haji fiqih Muhammadiyah ditegaskan dalam Kitab Fiqih Muhammadiyah. Kitab ini menjadi panduan praktis bagi umat muslim yang akan melaksanakan ibadah haji. Berikut ini adalah tata cara ibadah haji fiqih Muhammadiyah yang harus diperhatikan:

Persiapan Sebelum Berangkat

Sebelum berangkat ke Mekah, calon jamaah sudah harus mempersiapkan diri dan segala sesuatunya, mulai dari fisik, mental, hingga keuangan. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipersiapkan:

  • Fisik: Calon jamaah harus menjaga kesehatannya, memeriksakan kesehatan secara berkala, serta mengonsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi.
  • Mental: Calon jamaah harus memantapkan niatnya untuk berhaji, serta menghayati makna dari setiap ritual haji yang akan dilakukan.
  • Keuangan: Calon jamaah harus mempersiapkan biaya untuk berangkat ke Mekah dan mengikuti seluruh ritual haji.

Pelaksanaan Ibadah Haji

Setibanya di Mekah, calon jamaah harus mengenakan pakaian ihram dan melakukan beberapa ritual haji, antara lain:

Tawaf

Tawaf adalah memutari Ka’bah sebanyak tujuh kali secara berlawanan arah jarum jam. Tawaf ini dilakukan sebagai penghormatan kita kepada rumah Allah SWT.

Sa’i

Sa’i adalah berlari-lari kecil di antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dilakukan sebagai bentuk kesungguhan kita untuk mencari air untuk putra Nabi Ibrahim AS, Ismail AS.

Wukuf di Arafah

Wukuf di Arafah dilakukan pada hari ke-9 Dzulhijjah. Pada hari ini, jamaah harus berada di Arafah dari matahari terbit hingga terbenam. Wukuf di Arafah membuat jamaah merenungkan diri dan memohon ampun atas dosa-dosanya kepada Allah SWT.

BACA JUGA:   Ibadah Haji Kecil: Sebuah Tinjauan Lengkap

Mabit di Muzdalifah

Mabit di Muzdalifah dilakukan pada malam harinya setelah wukuf di Arafah. Jamaah bermalam di Muzdalifah untuk menunaikan sholat dan menyimpan batu kerikil yang akan digunakan untuk melempar jumrah di Mina.

Mina

Pada hari ketiga setelah wukuf di Arafah, jamaah akan menuju Mina untuk melempar jumrah. Melempar jumrah dilakukan dengan melempar batu kerikil ke tiga jumrah yang berbeda.

Tasyrik

Tasyrik adalah hari-hari setelah melempar jumrah di Mina. Di hari-hari tersebut, jamaah harus melaksanakan ibadah salat dan memberikan kurbannya.

Selesai Berhaji

Setelah menyelesaikan semua ritual haji, jamaah kembali ke Mekah untuk tawaf wada’ dan kemudian pulang ke negaranya masing-masing. Tawaf wada’ adalah tawaf terakhir yang dilakukan sebelum pulang.

Dalam ibadah haji, ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan, antara lain:

  • Menghindari perbuatan yang mengganggu ibadah orang lain
  • Menghindari perbuatan yang merusak lingkungan sekitar
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, mampu mengikuti tata cara yang sudah ditetapkan

Itulah tata cara ibadah haji fiqih Muhammadiyah yang harus diketahui oleh setiap muslim yang akan melaksanakan ibadah haji. Seluruh umat muslim di dunia tentu akan segera bersiap-siap melakukan ibadah haji yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Semoga mereka semua segera mempersiapkan diri dengan baik untuk menjalani ibadah haji dengan lancar dan meraih keberkahan yang diinginkan.