Skip to content
Home ยป Pelaksanaan Arbain Ziarah dan Praktik Ibadah Haji

Pelaksanaan Arbain Ziarah dan Praktik Ibadah Haji

Pelaksanaan Arbain Ziarah dan Praktik Ibadah Haji

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk yang beragama Islam. Oleh karena itu, pelaksanaan perjalanan menuju Tanah Suci menjadi kegiatan yang sangat diidamkan oleh masyarakat Indonesia. Pelaksanaan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, adalah kegiatan religius yang dilakukan sekali dalam seumur hidup oleh umat Islam yang mampu secara finansial maupun fisik untuk melaksanakannya.

Salah satu rangkaian kegiatan dalam perjalanan haji adalah Arbain Ziarah, yang dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah hingga 11 Dzulhijjah. Selain itu, ada juga praktik ibadah lainnya yang harus dilaksanakan oleh jamaah haji selama berada di Tanah Suci.

Pelaksanaan Arbain Ziarah

Arbain Ziarah merupakan kegiatan ziarah yang dilaksanakan oleh jamaah haji di Makkah dan sekitarnya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenang kembali perjuangan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya. Jamaah haji akan mengunjungi beberapa tempat penting, yaitu:

  1. Masjidil Haram
  2. Jabal Rahmah
  3. Jabal Nur
  4. Ghauts Tsaur
  5. Arafah
  6. Muzdalifah
  7. Jamarat

Selama menunaikan Arbain Ziarah, jamaah haji juga melakukan shalat di Masjidil Haram dan melakukan thawaf di Ka’bah. Jamaah haji juga harus mengenakan pakaian ihram selama pelaksanaan Arbain Ziarah. Pakaian ihram melambangkan kesederhanaan dan ketulusan hati dalam menunaikan ibadah.

Praktik Ibadah Haji

Selain Arbain Ziarah, jamaah haji juga harus melaksanakan praktik ibadah lainnya selama di Tanah Suci. Berikut adalah praktik ibadah haji yang harus dilaksanakan:

  1. Tawaf
    Jamaah haji harus berkeliling Ka’bah sebanyak tujuh kali.
  2. Thawaf Wada
    Thawaf Wada dilaksanakan sebelum jamaah haji pulang ke negara asal. Thawaf Wada merupakan tanda perpisahan dengan Ka’bah dan menyadari kembali bahwa semua manusia akan kembali ke Tanah Suci pada saat yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
  3. Sa’i
    Jamaah haji melakukan Sa’i antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i ini melambangkan kekuatan Hajar AS mencari air untuk anaknya.
  4. Waqaf di Arafah
    Jamaah haji harus berada di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari ini, jamaah haji berdoa dan bertawakal kepada Allah SWT.
  5. Mabit di Muzdalifah
    Setelah waqaf di Arafah selesai dilaksanakan, jamaah haji bermalam di Muzdalifah. Muzdalifah merupakan tempat untuk beristirahat setelah melaksanakan waqaf di Arafah.
  6. Mina
    Jamaah haji bermalam di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah. Pada tanggal tersebut juga dilaksanakan aktivitas melempar jumrah.
  7. Melempar Jumrah
    Melempar jumrah adalah praktik menghentikan setan-setan yang menghalangi manusia dalam melaksanakan ibadah. Melempar jumrah dilakukan dengan melempar batu pada tiga dinding yang melambangkan Iblis.
BACA JUGA:   Mengungkap Pesona Ibadah Haji Melalui Film yang Direkam Saat Ibadah Haji Berlangsung

Kesimpulan

Pelaksanaan Arbain Ziarah dan praktik ibadah haji merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh jamaah haji dalam menunaikan ibadah. Kegiatan ini merupakan momen penting yang harus dipersiapkan secara matang. Semua jamaah haji harus memahami tentang pelaksanaan Arbain Ziarah dan praktik ibadah lainnya agar perjalanan ke Tanah Suci dapat berjalan dengan lancar.