Ibadah mengelilingi Ka’bah dalam rangkaian ibadah haji disebut juga dengan istilah "Tawaf". Tawaf adalah salah satu rukun haji yang paling penting, bahkan mungkin menjadi yang terakhir dalam rangkaian ibadah haji. Tawaf dilakukan dengan cara mengelilingi Ka’bah yang merupakan kiblat umat Islam di seluruh dunia.
Sejarah Tawaf
Tawaf memiliki sejarah yang panjang, dimulai sejak zaman Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail. Menurut sejarah, Ka’bah dibangun untuk pertama kalinya oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail, sebagai rumah ibadah untuk menyembah Allah SWT.
Dalam perjalanannya, Ka’bah mengalami reparasi dan perbaikan beberapa kali oleh para Nabi dan Khalifah Islam. Ka’bah kini hadir dalam bentuk yang sama dengan bentuk yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail.
Tata Cara Tawaf
Tawaf dilakukan dengan cara mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali searah jarum jam. Sebelum memulai tawaf, jamaah haji harus berwudhu dan berpakaian ihram. Selama tawaf, jamaah haji harus mendekati Ka’bah dan membuat niat tawaf.
Setelah melakukan niat tawaf, jamaah haji harus berdiri di dekat Hajar Aswad (batu hitam) yang terletak di salah satu sudut Ka’bah. Batu ini diyakini oleh umat Islam sebagai simbol tangan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail yang menempatkan batu itu pada tempatnya ketika membangun Ka’bah.
Jamaah haji kemudian harus mencium atau menyentuh Hajar Aswad sebagai tanda dimulainya tawaf. Selanjutnya, seluruh jamaah haji harus mengelilingi Ka’bah sedangkan melafalkan doa yang sesuai dengan setiap putaran tawaf.
Setelah menyelesaikan tujuh putaran tawaf, jamaah haji harus mengeluarkan sebagian kain ihram dan pergi ke tempat bernama Maqam Ibrahim. Jamaah haji kemudian membaca doa dan sholat dua rakaat di Maqam Ibrahim.
Keistimewaan Tawaf
Tawaf adalah salah satu ibadah yang paling istimewa yang dilakukan oleh jamaah haji. Tawaf membawa makna yang sangat dalam bagi umat Islam dan melambangkan hubungan antara manusia dengan penciptanya.
Tawaf juga diyakini dapat membersihkan diri jamaah haji dari segala dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, jamaah haji yang telah menyelesaikan tawaf didorong untuk merenungi dirinya sendiri dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaannya.
Kesimpulan
Tawaf adalah salah satu rukun haji yang paling penting bagi umat Islam. Tata cara tawaf sangatlah sederhana, tetapi memiliki makna yang sangat dalam bagi umat Islam. Dengan menyelesaikan tawaf, jamaah haji berharap dapat membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan, serta meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaannya.