Setiap tahun, jutaan umat Muslim dari seluruh dunia berkumpul di Mekah untuk menunaikan ibadah Haji. Ibadah Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib untuk dilakukan sekali seumur hidup bagi yang mampu. Namun, keberhasilan dalam menunaikan ibadah Haji tidak hanya terletak pada proses fisik memenuhi rukun-rukun Haji saja, tetapi juga pada kualitas iman dan amal yang dilakukan selama menunaikan ibadah Haji.
Berikut adalah kumpulan ciri-ciri Haji yang mabrur yang harus diperhatikan dan dipraktikkan oleh setiap jamaah Haji agar ibadah Haji mereka diterima Allah SWT dan menjadi pembuka pintu masuk surga:
1. Tawaf dan Sa’i yang Khidmat
Tawaf dan Sa’i adalah dua rukun Haji yang harus dilakukan oleh setiap jamaah Haji. Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali searah jarum jam, sedangkan Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
Ketika melakukan Tawaf dan Sa’i, jamaah Haji harus memiliki konsentrasi yang tinggi dan tidak terganggu oleh apapun. Selain itu, jamaah Haji juga harus melakukan Tawaf dan Sa’i dengan keikhlasan dalam hati dan tanpa merasa terpaksa. Tawaf dan Sa’i yang dilakukan secara khidmat dan penuh khusyuk dapat menjadi salah satu ciri-ciri Haji yang mabrur.
2. Istiqamah dalam Shalat
Shalat merupakan ibadah wajib bagi umat Muslim yang harus dilakukan lima kali sehari. Selama menunaikan ibadah Haji, jamaah Haji harus menunaikan shalat dengan baik dan istiqamah. Jamaah Haji harus memastikan shalat 5 waktu dilakukan tepat waktu dan jangan sampai terlewatkan.
Selain itu, jamaah Haji harus melakukan shalat dengan khusyuk dan khidmat. Jamaah Haji harus merasakan ketenangan jiwa dan keikhlasan dalam hati ketika menjalankan ibadah shalat. Shalat yang dilakukan dengan istiqamah menjadi salah satu ciri-ciri Haji yang mabrur.
3. Menjaga Adab Haji
Adab Haji adalah adab dalam berperilaku dan bersikap selama menunaikan ibadah Haji. Jamaah Haji harus menjaga adab Haji dengan tidak merusak fasilitas umum, tidak merusak alam sekitar, tidak berperilaku buruk di depan orang lain, dan lain sebagainya.
Selain itu, jamaah Haji juga harus menghormati orang lain dan tidak mengganggu orang lain selama menunaikan ibadah Haji. Jamaah Haji harus bersikap santun dan menghargai orang lain, terutama orang yang lebih tua dari mereka. Menjaga adab Haji dapat menjadi salah satu ciri-ciri Haji yang mabrur.
4. Bersedekah dan Beramal Sholeh
Selama menunaikan ibadah Haji, jamaah Haji disarankan untuk memberikan sedekah dan melakukan amalan-amalan sholeh. Sedekah dan amalan sholeh yang dilakukan selama menunaikan ibadah Haji dapat membantu jamaah Haji untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan di masa lalu.
Jamaah Haji disarankan untuk bersedekah kepada orang yang membutuhkan, terutama kepada penduduk Mekah dan sekitarnya. Selain itu, jamaah Haji juga disarankan untuk melakukan amalan-amalan sholeh seperti membaca Al-Quran, berdoa, dan memperbanyak dzikir kepada Allah SWT.
5. Kembali dengan Perubahan Positif
Ibadah Haji bukan hanya sekedar memenuhi rukun-rukun Haji saja, tetapi juga harus membawa perubahan positif dalam diri setiap jamaah Haji. Jamaah Haji harus benar-benar merasa telah berubah dan menjadi lebih baik setelah menunaikan ibadah Haji.
Perubahan positif dapat terlihat dari sikap dan perilaku, yang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jamaah Haji juga harus lebih rajin dalam menjalankan ibadah dan menjauhi sifat-sifat buruk yang dimiliki sebelum menunaikan ibadah Haji.
Dengan menjalani ciri-ciri Haji yang mabrur tersebut, jamaah Haji dapat menjamin keberhasilan dari ibadah Haji mereka. Kunci utama dari keberhasilan ibadah Haji adalah kualitas iman dan amal yang dilakukan selama menunaikan ibadah Haji. Dengan demikian, jamaah Haji harus benar-benar mempersiapkan diri sebaik mungkin agar dapat menunaikan ibadah Haji dengan baik dan mabrur.