Skip to content
Home ยป Haji: Menghitung Berapa Hari Pelaksanaannya

Haji: Menghitung Berapa Hari Pelaksanaannya

Haji: Menghitung Berapa Hari Pelaksanaannya

Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan oleh umat Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Ibadah haji dilakukan di Makkah, sebuah kota suci di Arab Saudi. Selain menjadi rukun Islam, ibadah haji juga mempunyai nilai penting sebagai sarana memperbaiki diri, memperkuat Keimanan, dan meningkatkan persaudaraan sesama umat Islam.

Salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan tentang pelaksanaan ibadah haji adalah berapa hari pelaksanaannya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai hari-hari penting dalam pelaksanaan ibadah haji:

Hari 1-8: Ibadah Umroh dan Tawaf Ifadah

Pelaksanaan ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah, namun sebelum itu para jamaah haji terlebih dahulu melakukan ibadah umroh yang terdiri dari tawaf, sa’i, dan tahalul. Ibadah umroh ini dilakukan di Makkah dan harus selesai sebelum tanggal 8 Dzulhijjah.

Setelah ibadah umroh selesai, para jamaah haji menuju Mina pada tanggal 8 Dzulhijjah untuk memulai pelaksanaan ibadah haji. Pada saat sampai di Mina, para jamaah haji tinggal di kemah-kemah yang telah disiapkan oleh pemerintah Arab Saudi.

Setelah sampai di Mina, pada tanggal 9 Dzulhijjah, para jamaah haji melakukan ibadah tawaf ifadah di Ka’bah yang dilanjutkan dengan melaksanakan shalat di Padang Arafah.

Hari 9: Wukuf di Arafah

Pada tanggal 9 Dzulhijjah, para jamaah haji berada di Padang Arafah untuk melakukan ibadah wukuf Arafah. Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang paling penting, sehingga para jamaah haji harus menghabiskan waktu di Arafah dari matahari terbit hingga matahari tenggelam.

Wukuf di Arafah adalah momen yang sangat penting bagi para jamaah haji karena selain menjadi rukun haji yang paling penting, juga menjadi momen untuk memohon ampunan dan doa kepada Allah SWT.

BACA JUGA:   Selamat Menunaikan Ibadah Haji 1439 H

Hari 10-11: Menginap di Mina dan Mabit di Muzdalifah

Setelah wukuf di Arafah selesai, para jamaah haji menuju Muzdalifah untuk beristirahat dan melaksanakan ibadah mabit. Ibadah mabit ini dilakukan dengan menginap di Muzdalifah selama semalam, lalu pada pagi harinya para jamaah haji berjalan kaki menuju Mina.

Di Mina, para jamaah haji melempar jumrah, yakni pelemparan batu ke tiga tiang yang menjadi simbol setan. Pelaksanaan pelemparan batu dilakukan pada tanggal 10, 11, dan 12 Dzulhijjah.

Hari 12-13: Tertib Kembali ke Makkah dan Tawaf Wada

Setelah pelaksanaan ibadah di Mina selesai, para jamaah haji harus kembali ke Makkah untuk melaksanakan ibadah tawaf wada. Ibadah tawaf wada dilakukan sebelum para jamaah haji meninggalkan Makkah untuk kembali ke tanah air masing-masing.

Demikianlah rangkaian pelaksanaan ibadah haji dari hari ke hari. Pelaksanaan ibadah haji memang membutuhkan waktu yang cukup lama dan memerlukan persiapan yang matang. Namun dengan memahami setiap tahapannya, maka pelaksanaan ibadah haji akan menjadi lebih lancar dan bermanfaat.

Jangan lupa untuk terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan selama pelaksanaan ibadah haji. Selamat menunaikan ibadah haji bagi yang berkesempatan.