Hari raya Idul Adha memang selalu dinanti-nanti oleh kaum muslim di seluruh dunia. Beberapa waktu sebelum Idul Adha, umat Muslim di seluruh dunia merayakan ibadah Haji di kota Mekah, Arab Saudi. Di sana, umat Muslim melakukan rangkaian ibadah haji yang dianggap suci dan paling suci oleh umat Muslim. Pelaksanaan ibadah haji di tengah pandemi covid-19 tentu saja dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Bagaimana pelaksanaan ibadah Haji jelang Idul Adha?
Pembatasan Jumlah Jamaah
Pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2021, hanya diizinkan 60.000 jamaah dari dalam negeri saja. Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah jamaah haji sangat terbatas. Namun pelaksanaannya tetap dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat dan menjadikannya menjaga jarak sosial antar jamaah.
Protokol Kesehatan yang Ketat
Protokol kesehatan ketat adalah hal yang paling diperhatikan dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini, terutama di tengah pandemi virus corona. Semua jamaah wajib melakukan tes COVID-19 beberapa saat sebelum keberangkatan dan menjalani karantina sebelum menunaikan ibadah. Selain itu, jamaah diharuskan mengenakan masker dan menjaga jarak antara satu sama lain.
Pelaksanaan Ibadah Haji yang Berbeda
Pelaksanaan ibadah Haji pada tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jamaah tidak melakukan wukuf di Arafah selama sepanjang hari, tapi hanya meneruskarakan waktunya selama sepuluh jam. Selain itu, shalat Idul Adha tidak dilaksanakan di Masjidil Haram, tapi di Masjid Namirah. Ini dilakukan untuk menjaga jarak antara jamaah dan mencegah penyebaran virus corona.
Kesimpulan
Jadi, pelaksanaan ibadah haji jelang Idul Adha sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Meski penuh dengan pembatasan dan protokol-ketentuan kesehatan yang ketat, jamaah tetap dapat menunaikan kewajiban mereka dengan tenang dan merasakan keistimewaan momen suci ini. Jadi, mari kita semua tetap menjaga keselamatan dan kesehatan kita saat merayakan Idul Adha.