Setelah banyak perdebatan online tentang Wahbah Azzuhaili dan negosiasinya untuk menerima atau menolak zakat profesi, dia akhirnya mengambil keputusan untuk menolak zakat tersebut. Tapi, mengapa dia menolak zakat profesi dan apa yang bisa kita pelajari dari keputusannya?
Definisi Zakat Profesi
Pertama-tama, apa itu zakat profesi? Zakat profesi adalah zakat yang dibayarkan oleh seseorang dari penghasilan pekerjaannya. Ini biasanya sebesar 2,5% dari penghasilan tahunannya dan diberikan secara sukarela kepada penerima zakat yang memenuhi syarat, misalnya orang miskin dan yatim piatu.
Kontroversi
Kontroversi seputar zakat profesi dimulai ketika beberapa ulama menyatakan bahwa zakat profesi bukanlah zakat harta, melainkan infak atau sedekah. Ini karena, zakat harta adalah harta yang disimpan selama satu tahun, sementara penghasilan bulanan tidak dianggap sebagai harta.
Namun, banyak orang masih memperdebatkan pendapat ulama tentang zakat profesi. Beberapa orang berpendapat bahwa zakat profesi harus dibayar, sementara yang lain berpendapat bahwa ini adalah hal yang sukarela dan tidak diwajibkan.
Wahbah Azzuhaili
Wahbah Azzuhaili adalah seorang ulama terkenal yang melakukan negosiasi untuk menerima atau menolak zakat profesi. Dia telah memutuskan untuk menolak zakat profesi, dan ada beberapa alasan mengapa dia membuat keputusan ini.
Pertama, ia percaya bahwa zakat profesi bukanlah bentuk zakat yang benar. Ia berpendapat bahwa bentuk zakat yang benar adalah zakat yang diambil dari harta selama satu tahun. Penghasilan bulanan tidak dianggap sebagai harta dan tidak dihitung sebagai zakat.
Kedua, Azzuhaili menolak zakat profesi karena ia yakin bahwa zakat profesi harus diberikan kepada orang yang membutuhkan, bukan kepada organisasi atau lembaga. Jika seseorang ingin memberikan sumbangan ke organisasi atau lembaga, itu harus menjadi sedekah.
Arti Penting
Penting untuk memahami pendapat Azzuhaili tentang zakat profesi, karena ia adalah seorang ulama terkenal yang dihormati dan diakui oleh umat Islam. Namun, penting juga untuk mengingat bahwa tidak semua orang memiliki pendapat yang sama tentang zakat profesi.
Kita harus berusaha untuk memahami sudut pandang berbeda dari orang lain dan membuat keputusan yang tepat- terutama jika itu melibatkan keuangan dan agama. Kita harus menghargai pendapat orang lain dan tidak langsung mengecam orang yang memiliki pendapat yang berbeda dengan kita.
Kesimpulan
Simpulannya, banyak orang masih memperdebatkan pendapat tentang zakat profesi dan apakah itu benar-benar dianggap sebagai bentuk zakat yang benar. Wahbah Azzuhaili, seorang ulama terkenal, memutuskan untuk menolak zakat profesi karena ia percaya bahwa zakat yang benar diambil dari harta selama satu tahun dan harus diberikan langsung kepada orang yang membutuhkan.
Tapi tentunya ada sudut pandang lain di mana orang merasa bahwa zakat profesi adalah hal yang dianjurkan dan bahkan harus dilakukan. Yang terpenting, kita harus menghargai perbedaan pendapat dan membuat keputusan yang tepat untuk diri kita sendiri.
