Haji merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat diidamkan oleh kaum muslimin dan muslimah di seluruh dunia. Setiap tahunnya, jutaan orang dari seluruh penjuru dunia berbondong-bondong ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Namun, dibalik keberangkatan para jamaah haji tersebut seringkali tersebar berbagai cerita menarik yang bisa menginspirasi kita semua. Termasuk salah satunya adalah kisah ibadah haji makan janda.
Kisah Ibnu Abbas
Dalam riwayat yang dikisahkan oleh Ibnu Abbas, seorang sahabat Nabi yang juga merupakan kerabat Rasulullah Saw, menceritakan sebuah kisah yang terjadi di saat ia menunaikan ibadah haji pada tahun ke-25 Hijriah bersama seorang jamaah haji lainnya. Cerita tersebut bermula ketika Ibnu Abbas dan jamaah haji lainnya bertolak dari Muzdalifah menuju Mina untuk menjalankan rukun haji.
Namun, perjalanan mereka terhenti ketika tiba-tiba seorang janda yang kebingungan dan tidak memiliki makanan datang ke tempat mereka. Karena kebaikan hati mereka, Ibnu Abbas dan jamaah haji lainnya memberi makan janda tersebut dengan makanan haji yang mereka miliki.
Keajaiban Terjadi
Mendengar cerita yang diutarakan oleh Ibnu Abbas tersebut, kita bisa melihat bagaimana kebaikan hati dan sikap empati dapat membawa keajaiban dalam kehidupan kita. Setelah memberi makan janda tersebut, tiba-tiba mereka merasa merasa tangan-tangan mereka digerakkan ke atas untuk mendoakan janda tersebut. Dalam doa tersebut, mereka memohon agar Allah SWT benar-benar memberikan hal yang terbaik bagi janda tersebut.
Ternyata, tak lama setelah itu janda tersebut mendapatkan suami yang baik dan menjadi keluarga yang bahagia. Hal ini membuat semua orang yang mengetahui cerita tersebut terharu dan bersyukur dapat berada di antara orang-orang yang mengalami keajaiban tersebut.
Pelajaran dari Kisah Ibnu Abbas
Cerita tentang kisah ibadah haji makan janda memberikan banyak pelajaran bagi kita semua. Sikap empati dan kebaikan hati merupakan dua hal yang sangat penting dalam hidup ini. Kita tidak pernah tahu kapan Allah SWT akan memberikan kebaikan kepada kita, dan hal ini dialami oleh Ibnu Abbas dan jamaah haji lainnya.
Sebagai manusia, kita tidak bisa membaca masa depan dan apa yang terjadi ke depan. Namun, dengan terus memperlihatkan kebaikan, maka hal yang terbaik akan selalu datang kepada kita pada saat yang tepat. Semoga kisah ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjalani hidup dengan penuh kebaikan dan sikap empati.