Haji merupakan salah satu ibadah yang sangat dihormati dalam agama Islam. Ibadah haji dilakukan di Makkah, Arab Saudi, setiap tahunnya. Bagi mereka yang mampu, melaksanakan ibadah haji dianggap sebagai salah satu kewajiban yang harus dilakukan sekali seumur hidup. Oleh sebab itu, sangat penting bagi para calon jamaah haji untuk mengetahui urutan ibadah haji yang benar agar dapat meraih pahala dan memperoleh pengalaman yang berharga dari kegiatan ibadah tersebut.
Ihram
Ihram adalah niat suci yang diucapkan oleh calon jamaah haji sebelum memasuki Makkah. Dalam ihram, calon jamaah haji harus memakai dua helai pakaian yang terbuat dari kain putih yang tidak terjahit dan tidak dijahit di beberapa titik tertentu. Selain itu, calon jamaah haji juga harus menjauhi beberapa hal seperti mencukur rambut, memotong kuku, memakai wewangian, membunuh binatang, dan melakukan hubungan suami istri.
Tawaf
Tawaf adalah pawai mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran dalam arah searah jarum jam. Ka’bah adalah bangunan yang dikabarkan sebagai rumah Allah SWT dan merupakan tujuan utama dalam ibadah haji. Jamaah yang melaksanakan tawaf harus memulainya dari Hajar Aswad, yaitu batu hitam yang terletak di sudut Ka’bah.
Sa’i
Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Berlari ini mengingatkan jamaah tentang perjuangan Hajar dalam mencari air di gurun pasir untuk anaknya Ismail. Sa’i dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwah.
Wuquf di Arafah
Wuquf di Arafah adalah bagian dari ibadah haji yang paling penting. Jamaah harus berada di Arafah dari tengah hari hingga matahari terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah. Selama wuquf di Arafah, jamaah ibadah haji dianjurkan untuk berdoa, membaca Al-Quran dan merenungkan kembali segala dosa yang telah dilakukan selama ini.
Mabit di Muzdalifah
Setelah wuquf di Arafah, jamaah akan menuju Muzdalifah dan mabit di tempat yang disediakan. Mabit di Muzdalifah adalah waktu bagi jamaah untuk beristirahat dan membaca doa. Jamaah juga dianjurkan untuk mengumpulkan batu selama mabit di Muzdalifah yang nantinya akan digunakan dalam ritual jamrah.
Mina dan Jamrah
Mina adalah tempat berkumpulnya jamaah haji setelah mabit di Muzdalifah. Pada tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah akan melakukan jamrah, yaitu melempar batu ke tiga jumrah (dinding batu yang merupakan simbolik setan). Ritual ini dilakukan dalam rangka mengingat perjuangan Nabi Ibrahim yang menolak godaan setan untuk tidak melakukan perintah Allah SWT. Setelah melempar batu di tiga jumrah, jamaah harus menunaikan hewan kurban dan memotong rambut di hadapan orang-orang yang telah menunaikan haji.
Tawaf Ifadhah
Setelah menunaikan hewan kurban dan memotong rambut, jamaah akan melakukan tawaf Ifadhah. Tawaf Ifadhah adalah pawai mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran lagi dalam arah searah jarum jam. Tawaf Ifadhah ini dianjurkan untuk dilaksanakan pada tanggal 10, 11, atau 12 Dzulhijjah.
Mabit di Mina
Setelah Tawaf Ifadhah, jamaah akan kembali ke Mina untuk mabit selama tiga hari. Selama mabit di Mina, jamaah akan melempar batu ke tiga jumrah sebanyak tujuh kali pada setiap hari. Setelah selesai melempar batu di hari ketiga, jamaah harus kembali ke Masjidil Haram untuk melakukan tawaf Wada (tawaf perpisahan). Tawaf ini merupakan tanda perpisahan dari Ka’bah dan menandakan bahwa ibadah haji sudah selesai dilakukan.
Kesimpulan
Itulah urutan ibadah haji yang harus dilakukan oleh setiap calon jamaah haji. Dengan mengetahui urutan ibadah haji yang benar, calon jamaah haji dapat meraih pahala dan merasakan pengalaman spiritual yang luar biasa. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang akan melaksanakan ibadah haji.