Ibadah haji adalah salah satu ibadah yang sangat mulia di dalam agama Islam. Hampir semua umat Muslim di seluruh dunia bercita-cita untuk bisa menunaikan ibadah haji setidaknya sekali seumur hidup. Namun, untuk bisa melakukan ibadah haji dengan benar dan tepat, diperlukan persiapan yang matang serta pemahaman yang mendalam mengenai tata cara dan rukun-rukunnya.
Persiapan Sebelum Berangkat
Seperti ibadah lainnya, ibadah haji juga membutuhkan persiapan yang matang sebelum berangkat ke Tanah Suci. Berikut ini adalah beberapa persiapan yang perlu dilakukan sebelum berangkat menunaikan ibadah haji:
- Mendaftar ke BPIH (Biro Perjalanan Ibadah Haji)
Mendaftar ke BPIH adalah kewajiban bagi setiap calon jamaah haji. BPIH adalah badan yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan ibadah haji dari Indonesia, mulai dari persiapan hingga kepulangan jamaah ke tanah air.
- Memperoleh Visa Haji
Visa haji adalah persyaratan wajib bagi jamaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci. Visa bisa didapatkan melalui BPIH atau melalui agen travel yang bekerja sama dengan BPIH.
- Vaksinasi
Vaksinasi menjadi hal yang wajib bagi jamaah haji, sebelum berangkat ke Tanah Suci. Pertama-tama, jamaah harus divaksinasi meningitis. Selain itu, jamaah juga harus divaksinasi influenza, polio, dan pneumonia.
- Persiapan Materi
Selain persiapan administratif, jamaah juga harus mempersiapkan materi yang akan dibutuhkan selama berada di Tanah Suci. Materi yang perlu dipersiapkan antara lain pakaian ihram, sandal jepit, serta uang saku.
Tahapan Ibadah Haji
Setelah persiapan selesai dilakukan, tahapan ibadah haji pun dimulai. Tahapannya antara lain:
- Mabit di Makkah
Mabit di Makkah merupakan tahapan awal bagi jamaah haji. Jamaah akan menginap di Makkah selama beberapa hari sebelum melanjutkan ke tahapan berikutnya.
- Thawaf
Thawaf adalah ibadah mengelilingi Ka’bah tujuh kali searah jarum jam. Thawaf dimulai dengan menghadapkan diri ke arah Ka’bah, mengangkat kedua tangan dan niat dalam hati. Kemudian, tawaf dimulai dengan berlari-lari kecil mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali.
- Sa’i
Setelah menyelesaikan thawaf di Ka’bah, jamaah haji melanjutkan ke Sa’i. Sa’i adalah ibadah berjalan cepat antara Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali.
- Mabit di Mina
Setelah menyelesaikan Sa’i, jamaah haji akan melanjutkan perjalanan ke Mina untuk melakukan ibadah mabit di Mina. Jamaah akan bermalam di Mina selama 1 hari.
- Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah adalah ibadah yang menjadi inti dari ibadah haji. Wukuf dilakukan pada tanggal 9 Zulhijah dan dimulai mulai dari setelah matahari terbit hingga matahari terbenam. Jamaah akan berdiri dengan khusuk di Padang Arafah sambil beribadah dan berdoa kepada Allah SWT.
- Mabit di Muzdalifah
Setelah menyelesaikan wukuf di Arafah, jamaah haji akan pindah ke Muzdalifah untuk melakukan ibadah mabit. Jamaah akan mengambil batu kerikil dan membawanya ke Mina untuk digunakan saat melaksanakan ibadah jumrah.
- Melaksanakan Ibadah Jumrah
Selanjutnya adalah melaksanakan ibadah jumrah, yaitu melempar jumrah atau lempar jumrah ke tiga patung setan yang ada di Mina. Ibadah jumrah dimulai dengan melempar jumrah ke patung setan yang terbesar, kemudian dilanjutkan ke dua patung setan yang lain.
- Mabit di Mina
Setelah menyelesaikan ibadah jumrah, jamaah akan kembali ke Mina untuk melakukan ibadah mabit untuk yang kedua kalinya.
- Thawaf Wada
Tahapan terakhir dari ibadah haji adalah thawaf wada, yaitu ibadah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali sebelum jamaah haji pulang ke tanah air.
Kesimpulan
Demikianlah tahapan dan cara melakukan ibadah haji yang benar dan tepat. Ibadah haji adalah ibadah yang sangat mulia, dan membutuhkan persiapan yang matang serta pemahaman yang mendalam tentang tata cara dan rukun-rukunnya. Dengan melakukan ibadah haji dengan benar dan tepat, insya Allah kita akan mendapatkan pahala yang banyak dari Allah SWT. Oleh karena itu, jangan lupa untuk memperhatikan persiapan dan menjalankan ibadah haji dengan sebaik-baiknya.