Umroh adalah ibadah dalam Islam yang dilakukan dengan menunaikan rangkaian ibadah di kota suci Mekkah dan Madinah. Selain wajib haji, umroh juga menjadi salah satu amalan yang dianjurkan bagi umat Muslim. Ada banyak hadits pahala umroh yang dapat menjadi motivasi bagi umat Muslim untuk menunaikan ibadah ini.
Pertama-tama, hadits yang seringkali dibahas adalah hadits dari Abu Hurairah RA, yang berbunyi “Umroh yang satu dengan satu Ramadan hingga umroh yang berikutnya, maka diampunkan segala dosa kecil.” (HR. Bukhari). Dari hadits ini, terlihat betapa besar pahala umroh bagi umat Muslim.
Selanjutnya, hadits dari Aisyah RA yang berbunyi “Sebaik-baik perjalanan adalah menuju ke Baitullah” (HR. Bukhari) juga menjadi motivasi bagi umat Muslim untuk menunaikan umroh. Hal ini, karena dalam perjalanan ke Baitullah, seseorang bisa mendapatkan keberkahan dan ketentraman hati yang tak ternilai harganya.
Tak hanya itu, hadits dari Ibnu Umar RA yang berbunyi, “Setiap shalat fardhu di Masjidil Haram seperti (beribadah) seribu kali pada tempat lain, kecuali shalat fardhu di Masjid Nabawi yang dihitung sepuluh kali lipat dari (beribadah) shalat fardhu pada tempat lain” (HR. Muslim) membuat umat Muslim semakin yakin akan berkah dan pahala yang akan didapatkan ketika menunaikan umroh.
Namun, pahala umroh bukan hanya diperoleh saat melakukan ritual ibadah di tempat suci. Kita juga bisa memperolehnya dengan berlaku baik di tempat umum dan membangun banyak hubungan baik dengan lingkungan sekitar. Seperti yang tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 197, “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah”, artinya kita dapat menunaikan ibadah umroh secara sempurna dengan memperbaiki sikap serta tindakan pribadi dan lingkungan sekitar.
Keberkahan dan pahala umroh juga dapat diperoleh ketika kita turut membantu dan beramal dengan masyarakat di sekitar kita, serta memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan. Hadits tentang keutamaan sedekah yang dikutip dari Abu Hurairah RA, “Tidaklah merusak harta yang dikeluarkan untuk kepentingan Islam, termasuk harta yang dikeluarkan untuk menunaikan umroh” (HR. Thabrani) menunjukkan relevansi penting penggalangan dana untuk membantu umat Muslim di sekitar kita.
Dalam menunaikan ibadah umroh, kebersihan diri juga menjadi hal yang sangat penting. Kita harus memerhatikan kebersihan tubuh kita serta lingkungan sekitar saat melakukan ritual ibadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Hal ini sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad saw. dalam haditsn Abu Hurairah RA yang berbunyi, “Agama Islam berdiri di atas beberapa dasar, di antaranya adalah membersihkan tempat-tempat yang dipergunakan umat Islam untuk shalat” (HR. Muslim).
Berkaitan dengan kebersihan, kita juga diharapkan untuk menjaga adab dan etika dalam beribadah. Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Anas bin Malik RA menjelaskan, “Aku pernah menumpang di rumah Rasulullah selama 10 tahun. Tidak pernah terasa bau wangi dari rumah sedap seperti bau wangi dari tubuhnya. Beliau mencuci kaki sebelum tidur, dan selalu menyebutkan nama Allah sebanyak sepuluh kali”. Hal ini menunjukkan bahwa beribadah tidak hanya terbatas pada ritual, tetapi juga mengandung aspek etika dan adab agar tercipta keridhaan Allah SWT.
Dari semua hadits pahala umrah tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa umroh merupakan salah satu ibadah yang penting bagi umat Islam. Selain untuk memperoleh banyak pahala, umroh juga merupakan kesempatan untuk memperbaiki diri, meningkatkan iman, dan mendapatkan keberkahan dalam hidup. Oleh karena itu, bagi umat Muslim yang memiliki kesempatan, menunaikan umroh adalah keputusan yang bijak dan berpotensi meningkatkan nilai ibadah seorang Muslim.