Zakat merupakan suatu kewajiban bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat tertentu. Salah satu tujuan dari zakat adalah untuk membantu meringankan beban mereka yang kurang mampu, terutama fakir miskin. Namun, berapa persen zakat yang diterima fakir miskin? Apakah ada pedoman atau aturan khusus mengenai hal ini? Mari kita cari tahu lebih lanjut.
Pengertian Zakat
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai persentase zakat yang diterima fakir miskin, alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu apa itu zakat. Zakat adalah suatu bentuk ibadah yang melibatkan pemberian sebagian harta yang dimiliki untuk diberikan kepada mereka yang kurang mampu, terutama fakir miskin. Hukum zakat termasuk dalam kelompok rukun Islam yang ke lima.
Persyaratan Zakat
Untuk dapat memberikan zakat, seseorang harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti memiliki harta yang mencukupi dan terjaga selama satu tahun hijriah. Setelah memenuhi syarat-syarat tersebut, seseorang diwajibkan untuk mengeluarkan 2,5% dari harta yang dimilikinya untuk diberikan sebagai zakat.
Persentase Zakat yang Diterima Fakir Miskin
Saat seseorang memberikan zakat, ketika harta yang diberikan telah sampai pada tangan mustahiq (yang berhak menerima zakat), maka zakat tersebut dianggap telah terpenuhi. Namun, sejauh mana persentase yang diterima fakir miskin tergantung dari masing-masing indikator kemiskinan.
Pembagian Zakat menurut Lajnah Daimah
Lajnah Daimah, sebuah lembaga agama di Saudi Arabia, menjelaskan bahwa zakat harus diberikan kepada delapan golongan yang berhak menerima:
- Fakir
- Miskin
- Amil zakat (yang bertugas untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat)
- Muallaf (orang yang baru masuk Islam)
- Hamba sahaya
- Orang yang terlilit hutang
- Pejuang di jalan Allah
- Mualafatil qulub (orang yang hatinya mungkin bisa dimenangkan oleh Islam)
Lajnah Daimah tidak memberikan persentase yang pasti dari zakat yang harus diterima oleh setiap golongan penerima. Sebagian besar orang percaya bahwa fakir miskin harus diberikan zakat yang lebih dari pada yang lainnya. Namun, persentase tersebut bisa bervariasi tergantung pada kondisi masing-masing mustahiq.
Pembagian Zakat menurut Al Quran
Pembagian zakat menurut Al Quran juga memunculkan beberapa indikator kemiskinan yang berhak menerima zakat. Dalam Al Quran surat At-Taubah ayat 60, Allah SWT menyebutkan:
“Sesungguhnya zakat-zakat itu hanya untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus zakat, para muallaf (orang yang baru masuk Islam), untuk para hamba yang dibebaskan, orang-orang yang terlilit hutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketentuan yang diwajibkan Allah.” (QS. At-Taubah: 60)
Dari ayat tersebut, tidak ada persentase zakat yang diatur secara spesifik untuk fakir miskin.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada persentase zakat yang pasti untuk fakir miskin. Namun, secara umum, fakir miskin diberikan zakat lebih banyak dari pada yang lainnya. Pengelola zakat harus tetap mempertimbangkan kondisi masing-masing mustahiq sebelum memutuskan berapa banyak zakat yang harus diberikan. Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda lebih memahami zakat dan bagaimana membaginya dengan adil.