Sebagai orang muslim, ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang harus dilakukan minimal sekali seumur hidup bagi yang mampu. Prosesi ibadah haji terdiri dari beberapa tahapan, salah satunya adalah tarwiyah. Tahapan ini dilakukan oleh jamaah haji saat mereka berada di Mina, tepatnya pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Pengertian Tarwiyah
Tarwiyah berasal dari bahasa arab, yaitu "tarwiyatul air" yang berarti mengambil air. Namun, dalam konteks ibadah haji, tarwiyah memiliki arti mengambil bekal untuk menjalankan ibadah haji dari kota Mekkah ke Mina.
Rangkaian Prosesi
Prosesi ibadah haji tarwiyah dimulai pada pagi hari tanggal 8 Dzulhijjah. Jamaah haji berpakaian ihram yang dikenakan sejak di miqat. Kemudian, mereka melakukan shalat subuh di Masjidil Haram dan langsung menuju ke Mina.
Setelah tiba di Mina, jamaah haji membangun tenda dan melakukan persiapan untuk mengikuti ibadah wukuf di Arafah di hari berikutnya. Mereka juga melakukan ziarah ke Masjid Namirah yang terletak di tepi Gunung Arafah.
Hikmah dari Prosesi Tarwiyah
Prosesi tarwiyah memiliki hikmah yang sangat penting, yaitu untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental dalam menjalankan ibadah haji yang berat. Selain itu, tarwiyah juga mengajarkan jamaah haji tentang kesabaran dan kemandirian dalam menghadapi ujian dan tantangan hidup.
Prosesi tarwiyah juga mengajarkan kita tentang pentingnya persiapan fisik dan mental sebelum melakukan suatu tugas atau kegiatan yang penting. Sehingga, kita bisa menyelesaikan tugas tersebut dengan lebih baik dan maksimal.
Kesimpulan
Prosesi ibadah haji tarwiyah merupakan salah satu tahapan dalam menjalankan ibadah haji yang penting. Tahapan ini mengajarkan kita tentang kesabaran, kemandirian, dan persiapan dalam menghadapi suatu tantangan hidup. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim kita harus mempersiapkan diri secara fisik dan mental sebelum menjalankan ibadah haji agar bisa melaksanakan tugas tersebut dengan baik dan maksimal.