Apa itu Haji Reguler?
Haji Reguler adalah jenis haji yang dilakukan secara konvensional. Biasanya, jemaah yang melakukan haji reguler harus melakukan antri cukup lama, bahkan bisa mencapai belasan tahun. Namun, dengan koperasi jamaah haji dan kesepakatan antarnegara, waktu tunggu bisa berkurang menjadi hanya beberapa tahun.
Apa itu Haji Plus?
Haji Plus adalah jenis haji yang dilengkapi dengan petualangan wisata di Mekah dan Madinah. Selain melakukan ibadah haji, jemaah juga dapat melakukan tour ke tempat-tempat bersejarah di kedua kota tersebut. Bagi orang Indonesia, haji plus biasanya lebih mahal dari haji reguler, tetapi memiliki fasilitas yang lebih baik dan lebih nyaman.
Bisakah Daftar Haji Reguler Pindah ke Haji Plus?
Terkadang, jemaah yang telah mendaftar untuk haji reguler ingin mengganti pilihannya menjadi haji plus. Namun, apakah ini mungkin dilakukan? Menurut Kementerian Agama, jemaah haji reguler dapat memindahkan pendaftaran ke haji plus jika mereka memenuhi kriteria tertentu. Kriteria tersebut antara lain:
- Jumlah kuota haji plus yang tersedia
- Kemampuan finansial jemaah untuk membayar selisih biaya haji reguler dan haji plus
- Keikutsertaan jemaah dalam program Koperasi Haji Indonesia atau program sejenisnya yang disetujui oleh Kementerian Agama
- Jika terdapat kekosongan kuota setelah proses seleksi jemaah haji reguler
Namun, jemaah yang telah mendaftar untuk haji reguler dan ingin memindahkan pendaftaran ke haji plus harus mempertimbangkan kembali keputusannya. Pasalnya, memindahkan pendaftaran ini akan memakan waktu lebih lama dan memerlukan biaya yang lebih mahal. Selain itu, mereka harus menunggu hingga tahun berikutnya untuk bisa berangkat ke Mekah dan Madinah.
Kesimpulan
Jadi, apakah bisakah daftar haji reguler pindah ke haji plus? Jawabannya mungkin iya, tetapi tidak semudah itu. Jemaah harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan dan harus mempertimbangkan matang-matang keputusannya karena memindahkan pendaftaran ini akan memakan waktu lebih lama dan memerlukan biaya yang lebih mahal. Bagi jemaah yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang hal ini, sebaiknya menghubungi lembaga-lembaga resmi terkait atau langsung mengunjungi kantor Kementerian Agama.