"Umrah itu adalah sesuatu yang harus dilakukan pada bulan Safar atau selesainya". Begitulah pepatah arab yang sering kali kita dengar di tengah masyarakat muslim. Namun, bagi sebagian orang, umrah hanya menjadi jalan untuk memperbanyak foto di atas kabah tanpa memperhatikan nilai ibadah dan maknanya. Padahal, kita harus mampu dalam melaksanakan ibadah haji dengan sebaik-baiknya.
Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, maksud istilah mampu adalah kesanggupan melaksanakan ibadah haji dengan segala aspeknya, baik dari segi keuangan, kesehatan, waktu hingga akhlak. Ibadah haji adalah salah satu rukun islam yang harus dilakukan sekali seumur hidup oleh muslim yang mampu, baik secara finansial maupun kesehatannya.
Namun, mampu melaksanakan ibadah haji tidak hanya terbatas pada kondisi kesehatan dan keuangan semata. Dalam melaksanakan ibadah haji, kita juga harus memiliki kemampuan dalam menjaga kebersihan lingkungan haji, menjunjung tinggi akhlak dan norma yang berlaku di masyarakat, serta mampu mengendalikan hawa nafsu saat berada di tengah kerumunan jamaah haji.
Saat melaksanakan ibadah haji, kesehatan menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Sebelum berangkat menuju tanah suci Mekkah, pastikan kondisi kesehatan kita dalam keadaan yang prima dengan melakukan medical check up. Kondisi kesehatan yang prima akan memudahkan kita untuk menjalankan segala aktifitas haji dengan baik.
Tak hanya itu, kita harus mempersiapkan diri secara matang dalam segi finansial. Salah satu hal yang harus dipersiapkan adalah biaya haji. Biaya haji yang cukup besar tentunya harus disiapkan secara matang agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan saat berada di tanah suci. Selain itu, kita juga harus memperhatikan waktu haji agar tidak terganggu dengan urusan kantor, keluarga dan lain sebagainya.
Dalam melaksanakan ibadah haji, kita juga harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Tanah suci Mekkah dan Madinah, merupakan tempat yang sakral dan sangat dihormati oleh umat muslim. Hal ini harus dijadikan sebagai nilai tambah agar kita memperoleh berkah ketika melaksanakan ibadah haji.
Akhlak dan norma dalam masyarakat juga harus dijunjung tinggi saat melaksanakan ibadah haji. Para jamaah haji datang dari berbagai belahan dunia yang memiliki budaya dan norma yang berbeda-beda. Untuk itu, kita harus mampu mengendalikan diri dan menghormati norma yang ada demi terciptanya kondusifitas dalam melaksanakan ibadah haji.
Mampu melaksanakan ibadah haji dengan baik dituntut untuk mengendalikan hawa nafsu. Kondisi keramaian dan kepanasan saat melaksanakan ibadah haji, dapat menjadi pemicu terjadinya emosi yang tidak terkontrol. Untuk itu, kita harus mampu mengendalikan diri dan saling menghargai sesama jamaah haji yang berada di dalam kerumunan.
Dalam melaksanakan ibadah haji, kita harus benar-benar memahami makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Melaksanakan ibadah haji tidak hanya sekedar berangkat ke tanah suci untuk memperoleh foto dan souvenir, tetapi haji juga merupakan bentuk ritual ibadah yang memiliki makna mendalam.
Kita harus mampu melaksanakan ibadah haji dengan penuh kesadaran dan keikhlasan agar makna dan tujuan ibadah haji benar-benar tercapai dengan baik. Dalam melaksanakan ibadah haji, kita akan mendapat banyak hikmah dan keberkahan, selama kita mampu menjalankannya dengan sepenuh hati dan pikiran.
Mampu melaksanakan ibadah haji memang bukanlah hal yang mudah, namun akan terasa mudah dan ringan jika kita memiliki kesiapan dalam segi fisik, mental, dan spiritual. Kesiapan ini bisa dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan ke tanah suci, agar kita bisa menjalankan setiap aktifitas haji dengan baik dan lancar.
Oleh karena itu, mulailah mempersiapkan diri sejak dini, baik dari segi kesehatan, keuangan, waktu, hingga akhlak agar kita mampu melaksanakan ibadah haji dengan baik dan mendapat keberkahan serta keridhoan dari Allah SWT.