Dalam Islam, haji adalah salah satu kewajiban yang harus dijalankan oleh umat muslim yang mampu secara finansial maupun kesehatan. Ada dua jenis haji yang dapat dilakukan yaitu haji mabrur dan haji mabruroh. Keduanya memiliki perbedaan meskipun dalam pelaksanaannya hampir sama.
Haji Mabrur
Haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah SWT serta tidak memiliki beban dosa dan kesalahan bagi pelakunya. Dalam menjalankan haji mabrur terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh calon jamaah haji. Diantaranya adalah menjaga niat, melaksanakan seluruh rukun haji, menjalankan sunnah-sunnah haji serta menjauhi segala bentuk larangan dalam pelaksanaan ibadah haji.
Salah satu elemen penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan haji mabrur adalah menjaga kesucian hati serta memastikan semua ibadah yang dilaksanakan benar-benar dilakukan semata-mata karena Allah SWT. Oleh karena itu, setiap jamaah haji harus memperhatikan prinsip keikhlasan dalam pelaksanaan ibadah haji agar mendapatkan haji yang mabrur.
Haji Mabruroh
Sementara itu, haji mabruroh adalah haji yang walaupun belum tentu diterima oleh Allah SWT, namun tidak menimbulkan beban dosa bagi pelakunya. Haji mabruroh dapat dikategorikan sebagai haji yang berhasil dijalankan dengan baik namun dapat terdapat kekurangan dalam segi niat atau melaksanakan ibadah. Oleh karena itu, para calon jamaah haji yang ingin mendapatkan haji mabruroh harus tetap berupaya agar ibadah haji yang dilakukan tidak terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya.
Kesimpulan
Secara garis besar, perbedaan antara haji mabrur dan haji mabruroh terletak pada penerimaan Allah SWT serta beban dosa dan kesalahan bagi pelakunya. Meskipun demikian, keduanya sama-sama penting untuk dijalankan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat untuk menjalankannya. Oleh karena itu, mari kita tetap berupaya untuk selalu menjalankan haji dengan baik serta berusaha agar mendapatkan haji yang mabrur atau minimal mabruroh. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.