Update Terbaru: 12 Agustus 2021, pukul 14.00 WIB
Hadirnya pandemi COVID-19 di masa yang sama dengan penyelenggaraan ibadah haji tahunan, membuat kesehatan jamaah jadi perhatian utama. Meski telah melalui tahapan seleksi ketat, mengantongi sertifikat vaksin, serta menjalani protokol kesehatan yang ketat selama di Tanah Suci, namun tetap saja ada beberapa jamaah haji yang mengalami masalah kesehatan hingga akhirnya meninggal dunia.
Beberapa jam yang lalu, Kamis (12/8) pagi, Kementerian Kesehatan melakukan rilis berita terbaru yang mencatat ada 7 jamaah haji Indonesia yang meninggal dalam tiga hari terakhir, yang mana semuanya bermasalah dengan organ jantung mereka. Berdasarkan keterangan yang diambil dari rumah sakit di Makkah dan Madinah, ditemukan jamaah haji Indonesia yang di antaranya mengalami serangan jantung dan disertai penyakit lain seperti stroke, hipertensi, dan juga diabetes.
Penyakit Kardiovaskular Penyebab Utama Meninggalnya Jamaah Haji
Meninggalnya Jemaah Haji Indonesia yang tercatat dalam daftar terbaru ini seharusnya membuat kita semua merenung, bagaimana kesehatan dan kondisi jasmani kita saat ini. Karena melihat trend beberapa tahun belakangan ini, penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) menjadi penyebab utama kematian jamaah haji yang berasal dari Indonesia. Bahkan, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan tahun 2019, dari total 178 jemaah Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci, setidaknya 63 persen di antaranya dikarenakan oleh penyakit kardiovaskular.
Adapun risiko terkena penyakit kardiovaskular sebenarnya bisa diminimalisir dengan menjalani pola hidup sehat dan berolahraga secara teratur. Selain itu, untuk para jamaah haji yang sudah berusia lanjut atau dengan riwayat penyakit kronis, sebelum berangkat ke Tanah Suci sebaiknya melakukan evaluasi kesehatan dan berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter keluarga atau dokter spesialis jantung.
Protocol Kesehatan Jamaah Haji di Masa Pandemi
Adapun, terkait dengan pandemi COVID-19 dan penyelenggaraan ibadah haji, Kementerian Kesehatan telah menyiapkan berbagai protocol kesehatan bagi jamaah haji. Salah satunya adalah dengan mewajibkan calon jamaah haji untuk menjalani tes PCR (polymerase chain reaction) menjelang keberangkatan. Protokol ini diberlakukan agar terhindar dari kemungkinan penularan virus COVID-19 selama di Tanah Suci.
Selain itu, juga diberlakukan protokol kesehatan selama di Tanah Suci seperti menjaga jarak dan selalu mengenakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menghindari kerumunan, dan juga meminimalisir kontak fisik dengan orang lain.
Kesimpulan
Meninggalnya jamaah haji Indonesia selama musim haji memang menjadi hal yang sedih. Terlebih lagi, banyak dari mereka yang mengalami penyakit kardiovaskular yang sebenarnya bisa diminimalisir. Oleh karena itu, inilah saatnya bagi kita semua untuk memperhatikan kondisi kesehatan masing-masing dan juga menjalankan pola hidup sehat. Sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan harus terus dilakukan, agar tidak ada lagi jamaah haji Indonesia yang tercatat dalam daftar terbaru meninggal beberapa jam ini.