Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat muslim yang hidup dalam kemampuan finansial yang memadai. Zakat dapat diartikan sebagai pembayaran sebagian harta yang dimiliki oleh seseorang yang harus diberikan kepada orang yang membutuhkan, dengan tujuan untuk membantu mereka yang membutuhkan tersebut. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, siapa sebenarnya yang menjadi objek zakat?
Objek Zakat
Menurut pandangan Islam, terdapat 8 golongan orang yang berhak menerima zakat. Kelompok pertama adalah fakir miskin, yaitu mereka yang benar-benar tidak memiliki harta sama sekali dan tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Kelompok kedua adalah miskin, yaitu mereka yang memiliki harta tetapi masih tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Kelompok ketiga adalah amil, yaitu pihak yang bertugas untuk mengumpulkan dan mendistribusikan dana zakat tersebut. Kelompok keempat adalah muallaf, yaitu orang yang baru masuk Islam dan masih membutuhkan bantuan finansial. Kelompok kelima adalah para budak yang ingin memerdekakan diri, yaitu orang yang sedang berusaha untuk membeli kebebasannya. Kelompok keenam adalah orang yang sedang terjerat dalam utang, sehingga membutuhkan bantuan finansial untuk mengatasi masalah keuangannya. Kelompok ketujuh adalah orang yang sedang dalam perjalanan, yang membutuhkan bantuan finansial untuk melanjutkan perjalanannya. Kelompok terakhir adalah fii sabilillah, yaitu orang-orang yang sedang berjuang dalam peperangan di jalan Allah.
Pengumpulan Zakat
Dalam Islam, pengumpulan zakat dilakukan oleh pihak yang kompeten dan dipilih secara hati-hati, yaitu amil. Amil haruslah orang yang memahami aturan zakat sekaligus dapat dipercaya. Secara umum, pengumpulan zakat dilakukan secara sukarela oleh umat muslim yang memiliki kemampuan finansial yang memadai. Akan tetapi, bagi mereka yang lupa atau tidak mampu untuk mengeluarkan zakat dalam kurun waktu tertentu, maka negara dapat mengambil peran dalam mengumpulkan zakat.
Jumlah Zakat
Jumlah zakat yang harus dibayarkan tergantung pada jenis harta yang dimiliki. Untuk emas, jumlah zakat yang harus dibayarkan adalah sebesar 2,5% dari jumlah emas yang dimiliki. Sedangkan untuk seluruh jenis harta lainnya seperti uang, saham, properti dan lain-lain, jumlah zakat yang harus dibayarkan adalah 2,5% dari total nilai harta yang dimiliki. Jumlah zakat yang harus dibayarkan dapat dihitung berdasarkan nilai ratusan ribu (nisab) hingga satu tahun penanggalan hijriyah.
Pentingnya Pelaksanaan Zakat
Pelaksanaan zakat memiliki makna yang sangat penting dalam Islam. Zakat tidak hanya memberikan manfaat bagi para penerima zakat, tetapi juga bagi pemberi zakat. Selain mendapatkan pahala, pelaksanaan zakat juga membantu mengurangi kesenjangan sosial dalam masyarakat. Oleh karena itu, setiap umat muslim harus memahami pentingnya pelaksanaan zakat serta melaksanakan kewajibannya dengan penuh kesadaran dan ikhlas demi terwujudnya masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Kesimpulan
Objek zakat terdiri dari 8 golongan orang yang berhak menerima, dan pengumpulan zakat dilakukan oleh pihak amil yang dipilih secara hati-hati. Jumlah zakat yang harus dibayarkan tergantung pada jenis harta yang dimiliki. Penting bagi setiap umat muslim untuk memahami pentingnya pelaksanaan zakat serta melaksanakan kewajibannya dengan penuh kesadaran dan ikhlas demi terwujudnya masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Oleh karena itu, seluruh muslim di dunia harus memperhatikan dan menghayati betul perihal zakat dan manfaatnya untuk kehidupan di akhirat.