Beribadah Haji adalah salah satu kewajiban dari lima rukun Islam yang harus dilakukan oleh setiap Muslim sekali dalam seumur hidup. Kegiatan ini dilakukan di Makkah dan sekitarnya pada tanggal 8 sampai 13 bulan Dzulhijjah. Bagi umat Islam, berhaji adalah suatu kehormatan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Namun, beribadah haji tidaklah mudah. Anda harus mempersiapkan seluruh kebutuhan dan detail yang diperlukan sebelum berangkat ke Tanah Suci. Dalam hadis yang artinya "Ambillah dariku tentang cara-caraku dalam beribadah haji", Rasulullah memberikan tuntunan bagi Umat Islam dalam melakukan rukun Islam satu ini.
Persiapan
Sebelum berangkat haji, ada beberapa hal yang harus Anda persiapkan dan perhatikan terlebih dahulu, antara lain:
Pergi dengan Rombongan yang Terpercaya
Pastikan Anda bergabung dengan rombongan yang terpercaya dan sudah memiliki pengalaman yang cukup dalam membawa jamaah ke Tanah Suci. Perusahaan-perusahaan travel yang sudah memiliki izin resmi dari pemerintah merupakan pilihan terbaik untuk bergabung. Selain itu, berangkat haji dengan rombongan yang terpercaya dan sudah memiliki pengalaman juga membuat perjalanan lebih nyaman dan aman.
Persiapan Pakaian dan Kebutuhan
Anda juga perlu mempersiapkan pakaian dan kebutuhan lainnya seperti kartu sukarela, paspor, visa, tiket pesawat, dan lain-lain. Pastikan persiapannya dilakukan tepat waktu dan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Kesehatan
Persiapan kesehatan sangat penting saat hendak berhaji. Hal ini menjaga agar Anda selalu bugar selama berada di Tanah Suci. Beberapa persiapan kesehatan yang bisa dilakukan antara lain melakukan sunat, menjaga daya tahan tubuh, serta memeriksakan diri ke dokter.
Pelaksanaan
Setelah melakukan persiapan sebelumnya, berikut ini beberapa tuntunan dalam pelaksanaan ibadah haji:
Tawaf
Tawaf adalah rukun haji yang pertama. Anda harus mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan gerakan searah jarum jam. Perhatikan juga arah yang benar dan jangan menghadap kiblat ketika berdoa atau membaca ayat-ayat suci. Selain itu, hindari mengerumuni Ka’bah.
Sai
Sai adalah rukun kedua dalam ibadah haji. Anda harus berlari-lari kecil atau berjalan antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Ingat, jangan berlari atau berjalan di antara dua bukit dan jangan beristirahat di atas bukit.
Wukuf
Wukuf di Arafah adalah rukun ketiga. Anda harus berada di Arafah selama satu hari dan satu malam, di antara waktu Dzuhur pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga masuk Maghrib. Di sini, Anda bisa membaca doa dan dzikir serta menyerahkan semua urusan Anda kepada Allah SWT.
Mabit di Muzdalifah
Mabit di Muzdalifah adalah rukun keempat. Anda harus menginap di Muzdalifah usai wukuf di Arafah pada malam hari ke-10 Dzulhijjah. Di sini, Anda bisa melakukan shalat Maghrib dan Isya berjamaah, dan mengumpulkan batu yang akan digunakan pada hari rami.
Ramy
Ramy adalah rukun kelima dalam ibadah haji. Anda harus melempar jumrah dengan tujuh batu sebanyak tiga kali, yakni di tengah, kecil, dan besar. Ingat, kantor yang digunakan untuk melempar batu adalah daerah yang luas dan jangan sampai terjebak dalam kerumunan.
Kesimpulan
Ibadah haji memang menjadi sebuah keistimewaan bagi umat Muslim yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Namun sebagai Muslim yang baik, Anda harus menyempurnakan ibadah haji dengan memperhatikan tata cara dan tuntunan Rasulullah. Semoga panduan beribadah haji ini bisa membantu Anda dalam melakukan rukun Islam yang satu ini.
Mari kita renungkan bersama, apakah kita sudah siap untuk berangkat ke Tanah Suci atau masih perlu memperbaiki persiapan kita. Yuk, segera berangkat haji dan merasakan keberkahan dari Allah SWT.