Skip to content
Home » Arti Mabit dalam Ibadah Haji

Arti Mabit dalam Ibadah Haji

Pengertian Mabit

Mabit dalam bahasa Arab berarti berhenti di suatu tempat untuk sementara waktu. Secara khusus, dalam konteks ibadah haji, mabit adalah kegiatan menginap di Mina selama satu malam pada tanggal 9 Zulhijjah (malam sebelum hari Arafah) dalam rangka mempersiapkan diri menjalankan ibadah haji.

Sejarah Mabit dalam Ibadah Haji

Mabit dalam ibadah haji telah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pada masa itu, para jamaah haji kala itu memilih untuk bermalam di Muzdalifah pada tanggal 9 Zulhijjah. Namun, pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, beliau mengubah aturan tersebut dan mewajibkan para jamaah haji untuk bermalam di Mina.

Makna Mabit dalam Ibadah Haji

Ada beberapa makna penting dari kegiatan mabit dalam ibadah haji. Pertama, mabit merupakan kesempatan bagi jamaah haji untuk menetap sejenak di Mina dan beribadah dengan tenang. Kedua, mabit merupakan momen yang tepat untuk melakukan persiapan mental dan fisik sebelum melaksanakan ibadah wukuf di Arafah pada tanggal 10 Zulhijjah. Ketiga, mabit juga menjadi simbol pengendalian diri dan ketaatan kepada Allah SWT.

Aktivitas yang Dilakukan di Mabit

Pada malam mabit, para jamaah haji akan menginap di tenda-tenda khusus yang disediakan oleh pihak penyelenggara haji. Selain itu, mereka juga akan melakukan berbagai kegiatan ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, serta salat sunat. Selain itu, pada malam mabit, para jamaah haji akan memperbanyak doa dan istighfar.

Kesimpulan

Mabit dalam ibadah haji merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh jamaah haji. Mabit memberikan kesempatan bagi jamaah haji untuk beristirahat, mempersiapkan diri secara mental dan fisik, serta melakukan berbagai kegiatan ibadah. Sebagai jamaah haji, mari kita sama-sama memahami makna dari kegiatan mabit dan menjalankannya dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan.

BACA JUGA:   Khotbah Ibadah Haji: Menyambut Hari Kemenangan