Semua umat muslim di seluruh dunia pasti ingin beribadah haji ke Baitullah. Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan setidaknya satu kali seumur hidup. Menurut Muhammadiyah, ada beberapa tuntunan ibadah haji yang harus kita pahami dan jalankan.
Persiapan Ibadah Haji
Sebelum berangkat beribadah haji, kita harus mempersiapkan diri dengan baik, baik secara fisik maupun mental. Beberapa persiapan yang harus dilakukan di antaranya:
1. Kesiapan Fisik
Kita harus memperhatikan kesehatan tubuh dan stamina. Lakukan olahraga ringan, konsumsi makanan bergizi, dan hindari kebiasaan buruk seperti merokok.
2. Kesiapan Mental
Persiapan mental juga sangat penting. Kita harus mempelajari tata cara beribadah haji dengan baik dan benar, serta memperkuat keimanan dan ketakwaan dengan berdoa dan bertaubat.
Pelaksanaan Ibadah Haji
Setelah mempersiapkan diri dengan baik, saatnya melakukan pelaksanaan ibadah haji. Berikut adalah tuntunan ibadah haji menurut Muhammadiyah:
1. Ihram
Ihram adalah keadaan suci saat masuk ke wilayah Hajar Aswad. Kita harus mengucapkan talbiyah sebagai tanda memasuki keadaan ihram, yaitu mellafaskan diri dari segala bentuk kesombongan dan kemewahan duniawi.
2. Mabit di Mina
Setelah ihram, kita harus melakukan mabit di Mina selama satu malam. Di sini, kita harus melakukan sholat, bertakbir, dan membaca Al Quran sebagai persiapan menuju Arafah.
3. Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah merupakan ibadah paling utama dalam pelaksanaan ibadah haji. Di sini, kita berdiri di padang Arafah dan bertakbir sambil memperingati kematian dan memohon ampunan dosa.
4. Mabit di Muzdalifah
Setelah wukuf di Arafah, kita melakukan mabit di Muzdalifah selama satu malam. Di sini, kita melaksanakan shalat dan mengumpulkan batu untuk melempar jumrah.
5. Mena dan Melempar Jumrah
Setelah mabit di Muzdalifah, kita melanjutkan perjalanan menuju Mena untuk menyelesaikan rukun haji yang terakhir yaitu mena dan melempar jumrah. Kita melempar jumrah sebagai simbol penghancuran syaitan dan sumber godaan.
6. Tawaf di Ka’bah
Setelah menyelesaikan mena dan melempar jumrah, kita kembali ke Masjidil Haram untuk melaksanakan tawaf di Ka’bah. Tawaf di Ka’bah merupakan simbol rukun Islam yang paling khusus sebagai balasan atas rukun Islam yang ditepati.
7. Sa’i di Bukit Shafa dan Marwah
Setelah tawaf, kita melakukan murka atau sa’i dengan berlari-lari kecil di Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh putaran. Sa’i di Bukit Shafa dan Marwah menandakan ketekunan Hajar menemukan air untuk anaknya Ismail dan merupakan simbol mutiara ketaatan pada kebesaran Allah SWT.
Kesimpulan
Ibadah haji merupakan rukun Islam yang sangat penting dan harus dilakukan setidaknya sekali seumur hidup. Kita perlu mempersiapkan diri dengan baik, baik secara fisik maupun mental, dan melaksanakan seluruh tuntunan ibadah haji dengan sungguh-sungguh. Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk beribadah haji dan meraih keridhaan Allah SWT. Amin.