Apabila kita memiliki penghasilan yang besar namun hutang juga besar, bagaimana perhitungan zakat yang harus dilakukan? Tentu saja ini menjadi pertanyaan yang lumrah bagi sebagian orang. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai perhitungan zakat, mari kita mengenal terlebih dahulu apa itu zakat.
Pengertian Zakat
Zakat adalah ibadah yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Ibadah ini bertujuan untuk membantu meringankan beban saudara-saudara muslim yang kurang mampu. Dalam melaksanakan zakat, kita diwajibkan untuk memberikan sebagian harta kekayaan kita kepada mereka yang membutuhkan.
Perhitungan Zakat
Perhitungan zakat pada dasarnya didasarkan pada harta yang dimiliki seseorang pada saat zakat jatuh tempo. Adapun besaran zakat yang harus dikeluarkan adalah sebesar 2,5% dari total nilai harta tersebut. Namun, jika seseorang memiliki hutang, maka hutang tersebut juga harus diperhitungkan dalam perhitungan zakat.
Cara Menghitung Zakat Jika Punya Hutang
Bagaimana cara menghitung zakat jika kita memiliki hutang yang besar? Pertama-tama, kita perlu menghitung total harta yang kita miliki, termasuk hutang yang kita miliki. Selanjutnya, dari total harta tersebut kita kurangi nilai hutang yang kita miliki. Hasilnya adalah total harta bersih yang kita miliki.
Dari total harta bersih ini, kita dapat menghitung zakat yang harus dikeluarkan. Sebagai contoh, jika kita mempunyai harta senilai Rp50.000.000,- dan hutang senilai Rp10.000.000,-, maka harta bersih kita adalah 50.000.000 – 10.000.000 = Rp40.000.000,-.
Besaran zakat yang harus dikeluarkan dari harta bersih tersebut adalah sebesar 2,5%, yaitu Rp1.000.000,-. Namun, jika kita memiliki hutang yang harus dibayarkan pada saat ini, maka kita dapat mengurangi besaran hutang tersebut dari jumlah zakat yang harus dikeluarkan.
Sebagai contoh, jika kita memiliki hutang senilai Rp5.000.000,- yang harus dibayarkan pada saat ini, maka zakat yang harus kita keluarkan adalah sebesar Rp1.000.000,- dikurangi Rp5.000.000,-, yaitu sebesar minus Rp4.000.000,-. Sehingga, dalam hal ini kita tidak perlu mengeluarkan zakat pada tahun tersebut karena harta bersih kita dalam kondisi minus.
Kesimpulan
Perhitungan zakat bagi seseorang yang memiliki penghasilan besar namun hutang juga besar perlu dilakukan dengan cermat. Kita perlu menghitung total harta bersih yang kita miliki setelah dikurangi dengan hutang yang harus dibayarkan. Dari total harta bersih ini, kita dapat menghitung besaran zakat yang harus dikeluarkan. Jika terdapat hutang yang harus dibayarkan pada saat itu, maka besaran hutang tersebut dapat dikurangi dari jumlah zakat yang harus dikeluarkan. Sehingga, kita dapat melaksanakan zakat dengan tepat sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dalam agama Islam.