Skip to content
Home » Kewajiban Ibadah Haji: Perjalanan Suci yang Dimulai Sejak Tahun 9 Hijriyah

Kewajiban Ibadah Haji: Perjalanan Suci yang Dimulai Sejak Tahun 9 Hijriyah

Kewajiban Ibadah Haji: Perjalanan Suci yang Dimulai Sejak Tahun 9 Hijriyah

Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima, dan menjadi puncak perjalanan spiritual bagi umat muslim di seluruh dunia. Melaksanakan ibadah haji bukan sekadar perjalanan wisata, melainkan sebuah manifestasi keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Di dalam artikel ini, kita akan menelusuri sejarah kewajiban ibadah haji dan menemukan jawaban atas pertanyaan: Kapan kewajiban melaksanakan ibadah haji mulai disyariatkan?

Asal Usul Ibadah Haji

Sebelum membahas tentang tahun disyariatkannya kewajiban haji, penting untuk memahami sejarah singkat ibadah haji itu sendiri. Ibadah haji telah ada sejak zaman Nabi Ibrahim AS. Beliau dan putranya, Ismail, diperintahkan Allah SWT untuk membangun Ka’bah di Mekkah. Ka’bah menjadi kiblat bagi umat Islam, dan sejak saat itu, Mekkah menjadi tempat suci yang dihormati dan dikunjungi oleh para jamaah haji.

Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Mekkah

Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Mekkah pada tahun 630 Masehi (8 Hijriyah) menjadi tonggak penting dalam sejarah ibadah haji. Pada saat itu, beliau berhasil menaklukkan Mekkah tanpa pertumpahan darah. Beliau membersihkan Ka’bah dari berhala-berhala dan mengembalikannya kepada kesuciannya sebagai simbol monoteisme. Peristiwa ini menjadi tanda kemenangan bagi Islam dan sekaligus titik awal bagi perkembangan ibadah haji sebagai rukun Islam.

Kewajiban Ibadah Haji di Tahun 9 Hijriyah

Setelah menaklukkan Mekkah, Nabi Muhammad SAW melaksanakan ibadah haji pertama yang dikenal sebagai "Haji Wada" (Haji Perpisahan) pada tahun 9 Hijriyah (632 Masehi). Dalam khutbahnya di Arafah, beliau secara resmi mengumumkan kewajiban melaksanakan ibadah haji bagi setiap muslim yang mampu secara fisik dan finansial.

Berikut kutipan ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan kewajiban haji:

"Maka barangsiapa mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah, maka wajib baginya mengerjakan haji ke Baitullah. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka wajib baginya berpuasa selama tiga hari di bulan-bulan haji, atau bersedekah, atau menyembelih kurban. Apabila kamu telah kembali dengan selamat dari perjalanan, maka hendaklah kamu berihram untuk umrah. Siapa yang tidak dapat menemukan kurban, maka hendaklah ia berpuasa selama tiga hari dalam masa haji, dan selama tujuh hari setelah kamu kembali, yang menjadikan sepuluh hari. Yang demikian itu bagi orang yang tidak mendapati rumahnya (di dekat Ka’bah)." (QS. Al-Baqarah: 196)

Peristiwa ini menjadi bukti nyata bahwa kewajiban melaksanakan ibadah haji mulai disyariatkan pada tahun 9 Hijriyah. Sejak saat itu, umat Islam di seluruh dunia telah melaksanakan ibadah haji setiap tahun sebagai bukti ketaatan dan kecintaan mereka kepada Allah SWT.

BACA JUGA:   Salah Satu Hikmah Melaksanakan Ibadah Haji Adalah Kita Dapat...

Rukun Ibadah Haji

Ibadah haji terdiri dari beberapa rukun yang harus dipenuhi oleh setiap jamaah. Rukun-rukun tersebut meliputi:

  1. Ihram: Berniat untuk mengerjakan haji dan mengenakan pakaian ihram.
  2. Wukuf di Arafah: Berdiam diri di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dari siang hingga terbenam matahari.
  3. Tawaf: Mengelilingi Ka’bah tujuh kali.
  4. Sa’i: Berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah tujuh kali.
  5. Mabit di Muzdalifah: Bermalam di Muzdalifah setelah wukuf di Arafah.
  6. Melontar Jamarat: Melempar jumrah Aqabah, jumrah Wustha, dan jumrah Ula.
  7. Tahalul: Menggunting rambut atau mencukur rambut setelah melempar jumrah.

Manfaat Ibadah Haji

Ibadah haji memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun bagi umat Islam secara keseluruhan. Berikut beberapa manfaat utama ibadah haji:

  1. Menyucikan Diri: Ibadah haji merupakan proses penyucian jiwa dan raga. Dengan melaksanakan ibadah haji, seorang muslim berharap dapat membersihkan dirinya dari dosa-dosa dan memulai hidup baru yang lebih baik.
  2. Meningkatkan Keimanan: Melalui perjalanan spiritual ini, seorang muslim dapat merasakan langsung keagungan Allah SWT dan semakin menguatkan imannya.
  3. Menjalin Ukhuwah Islamiyah: Ibadah haji mempertemukan umat Islam dari berbagai negara dan budaya. Mereka bersama-sama melaksanakan ibadah dan membangun tali persaudaraan yang kuat.
  4. Menumbuhkan Kesadaran Sosial: Ibadah haji mengajarkan pentingnya persamaan dan persaudaraan di antara sesama manusia. Seorang muslim dapat merasakan langsung kondisi orang lain dan menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama.

Kesimpulan

Kewajiban melaksanakan ibadah haji mulai disyariatkan pada tahun 9 Hijriyah, setelah Nabi Muhammad SAW menaklukkan Mekkah. Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam dan menandai dimulainya perjalanan spiritual yang suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Ibadah haji merupakan bukti ketaatan, kecintaan, dan pengabdian seorang muslim kepada Allah SWT. Melalui ibadah haji, seorang muslim dapat mencapai penyucian jiwa, meningkatkan keimanan, dan memperkuat tali persaudaraan dengan sesama.

BACA JUGA:   Potong Rambut Saat Ibadah Haji: Tuntutan Atau Kebutuhan?