Haji merupakan rukun Islam kelima dan merupakan ibadah yang sangat penting bagi umat muslim. Namun, ada kalanya ibadah haji seseorang tidak sah atau menjadi mardud (ditolak). Hal ini terjadi jika terdapat pelanggaran terhadap syarat, rukun, atau wajib haji. Mengetahui ciri-ciri haji mardud sangat penting bagi setiap calon jamaah haji agar dapat menjalankan ibadah dengan benar dan memperoleh keberkahan.
Syarat Sah Haji yang Perlu Diperhatikan
Sebelum membahas ciri-ciri haji mardud, penting untuk memahami syarat sah haji. Syarat sah haji meliputi:
- Islam: Seseorang yang hendak menunaikan haji harus beragama Islam.
- Baligh: Calon jamaah haji harus sudah mencapai usia baligh (dewasa).
- Berakal: Jamaah haji harus dalam keadaan sehat jiwa dan mampu memahami makna ibadah haji.
- Merdeka: Jamaah haji harus dalam keadaan merdeka dan tidak dalam status budak.
- Mampu: Calon jamaah haji harus memiliki kemampuan finansial dan fisik untuk menunaikan ibadah haji.
- Mahram: Wanita yang hendak menunaikan haji harus didampingi mahram (suami, ayah, saudara laki-laki, atau kerabat dekat yang halal dinikahi).
Rukun Haji yang Tak Boleh Dilanggar
Rukun haji adalah tindakan yang wajib dilakukan dalam ibadah haji. Jika salah satu rukun tidak terpenuhi, maka haji menjadi mardud. Rukun haji terdiri dari:
- Ihram: Melakukan niat ihram di miqat dan memakai pakaian ihram.
- Wukuf di Arafah: Berdiri di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dari siang hingga terbenam matahari.
- Thawaf: Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran.
- Sa’i: Berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
- Tayammum: Bertayammum jika tidak ada air untuk berwudhu atau mandi.
- Mencukur rambut: Memotong rambut atau sedikitnya memangkasnya bagi laki-laki.
Wajib Haji yang Penting Dipahami
Selain rukun, ada beberapa hal yang wajib dilakukan dalam ibadah haji. Jika wajib haji tidak dipenuhi, maka haji tidak sah dan menjadi mardud. Wajib haji meliputi:
- Mabit di Muzdalifah: Malam tanggal 9 Dzulhijjah harus bermalam di Muzdalifah setelah wukuf di Arafah.
- Melontar Jumrah: Melempar batu ke tiga jumrah (Jamrah Aqabah, Jamrah Wustha, dan Jamrah Ula).
- Thawaf Ifadah: Melakukan thawaf setelah melempar jumrah.
- Sa’i Ifadah: Melakukan sa’i setelah thawaf ifadah.
- Memotong rambut (bagi wanita): Memotong sedikit rambut bagi wanita.
Ciri-Ciri Haji Mardud yang Perlu Diketahui
Berikut adalah beberapa ciri-ciri haji yang menjadi mardud:
- Tidak Melakukan Rukun Haji: Haji menjadi mardud jika salah satu rukun haji tidak dilakukan. Misalnya, tidak wukuf di Arafah, tidak melakukan thawaf, atau tidak mencukur rambut bagi laki-laki.
- Tidak Melakukan Wajib Haji: Haji juga menjadi mardud jika wajib haji tidak dilakukan. Misalnya, tidak bermalam di Muzdalifah, tidak melempar jumrah, atau tidak melakukan thawaf ifadah.
- Melakukan Larangan Ihram: Melakukan hal-hal yang dilarang dalam keadaan ihram dapat menyebabkan haji menjadi mardud. Larangan ihram meliputi:
- Berhubungan intim
- Memotong kuku dan rambut
- Memakai wewangian
- Berburu
- Bertengkar
- Menjahit pakaian
- Menutup kepala bagi pria
- Memakai alas kaki yang menutupi seluruh kaki (bagi pria)
- Melakukan Tindakan yang Mengakibatkan Tercemarnya Ihram: Beberapa tindakan dapat menyebabkan tercemarnya ihram dan menjadikan haji mardud. Misalnya:
- Menghilangkan niat ihram
- Berzina
- Membunuh
- Minum khamr
- Makan bangkai
- Makan darah
- Menghina Ka’bah atau Tempat Suci Lainnya: Menghina Ka’bah atau tempat suci lainnya merupakan dosa besar dan dapat menyebabkan haji menjadi mardud.
- Mempercepat Thawaf Ifadah: Thawaf ifadah harus dilakukan setelah melempar jumrah. Jika dilakukan sebelum melempar jumrah, maka haji menjadi mardud.
- Mempercepat Sa’i Ifadah: Sa’i ifadah harus dilakukan setelah thawaf ifadah. Jika dilakukan sebelum thawaf ifadah, maka haji menjadi mardud.
Konsekuensi Haji Mardud
Haji yang mardud tidak sah dan tidak dianggap sebagai ibadah haji yang sempurna. Konsekuensinya, jamaah yang haji mardud tidak mendapatkan pahala haji dan harus mengulang ibadah haji di tahun berikutnya.
Mencegah Haji Mardud: Langkah-Langkah Penting
Untuk mencegah haji menjadi mardud, berikut langkah-langkah penting yang dapat dilakukan oleh jamaah:
- Memperdalam Pengetahuan tentang Syarat, Rukun, dan Wajib Haji: Pengetahuan yang cukup tentang syarat, rukun, dan wajib haji akan membantu jamaah memahami dan menjalankan ibadah haji dengan benar.
- Memperhatikan Larangan Ihram: Jamaah harus menghindari hal-hal yang dilarang dalam keadaan ihram untuk menjaga kesucian ibadah haji.
- Berkonsultasi dengan Pembimbing Haji: Jika ragu atau tidak yakin tentang suatu hal, jamaah dapat berkonsultasi dengan pembimbing haji yang berpengalaman untuk mendapatkan penjelasan dan petunjuk yang tepat.
- Berdoa dan memohon pertolongan Allah SWT: Memohon petunjuk dan perlindungan Allah SWT merupakan kunci utama untuk menjalankan ibadah haji dengan lancar dan mendapatkan keberkahan.
Kesimpulan
Haji mardud merupakan kondisi di mana ibadah haji tidak sah karena tidak memenuhi syarat, rukun, atau wajib haji. Mengetahui ciri-ciri haji mardud sangat penting untuk menghindari kesalahan dan memastikan ibadah haji berjalan dengan lancar. Dengan memahami dan menjalankan syarat, rukun, dan wajib haji dengan benar, serta menghindari hal-hal yang dilarang, jamaah haji dapat meraih keberkahan dan pahala dari Allah SWT.