Haji merupakan rukun Islam yang kelima dan wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu. Ada beberapa skema haji yang bisa dipilih oleh jamaah, salah satunya adalah haji tamattu. Skema ini menawarkan fleksibilitas dan kemudahan bagi jamaah yang ingin merasakan nikmatnya umrah sebelum memasuki rangkaian ibadah haji.
Mengapa Memilih Haji Tamattu?
Haji tamattu merupakan skema haji yang memungkinkan jamaah untuk melaksanakan umrah terlebih dahulu sebelum memasuki rangkaian ibadah haji. Jamaah akan melakukan ihram umrah di Miqat, lalu melaksanakan thawaf, sa’i, dan tahallul pertama di Mekkah. Setelah itu, jamaah bisa kembali ke negara asalnya dan bersiap untuk kembali ke Mekkah untuk melaksanakan haji.
Berikut beberapa alasan mengapa banyak jamaah memilih haji tamattu:
- Fleksibilitas waktu: Skema ini memberikan kebebasan bagi jamaah untuk memilih waktu umrah dan haji yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
- Kesempatan menikmati Mekkah: Jamaah bisa merasakan suasana Mekkah dan melakukan umrah sebelum memasuki rangkaian ibadah haji yang padat.
- Kesempatan beribadah lebih lama: Jamaah bisa memperpanjang masa tinggal mereka di Mekkah dan beribadah lebih lama sebelum melakukan haji.
- Lebih mudah secara fisik: Bagi jamaah yang memiliki kondisi fisik yang tidak terlalu kuat, skema ini dapat membantu mereka melakukan ibadah haji dengan lebih nyaman.
Rangkaian Ibadah Haji Tamattu
Haji tamattu diawali dengan umrah yang dilakukan dengan niat "umrah" sebelum memasuki bulan Zulhijjah. Setelah melakukan thawaf dan sa’i, jamaah bercukur atau memangkas rambutnya. Hal ini menandai berakhirnya umrah dan jamaah kembali ke keadaan "ihram" untuk melakukan ibadah haji.
Pada saat memasuki hari tarwiyah, jamaah berihram untuk haji di Miqat dengan niat "haji tamattu". Jamaah kemudian menuju Mina dan menginap di sana. Pada tanggal 9 Zulhijjah, jamaah bergerak ke Arafah untuk melaksanakan wukuf, puncak ibadah haji, dan berdoa memohon ampunan dari Allah SWT. Setelah wukuf di Arafah, jamaah melakukan lempar jumrah di Jamrah Aqabah, lalu menuju Muzdalifah dan mengambil batu kerikil untuk lempar jumrah di Mina. Pada tanggal 10 Zulhijjah, jamaah melakukan lempar jumrah di Mina, tawaf ifadhah di Ka’bah, dan sa’i di antara Safa dan Marwah.
Hukum dan Ketentuan Haji Tamattu
Haji tamattu adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) menurut sebagian ulama, seperti Imam Syafi’i dan Imam Ahmad. Namun, dalam beberapa kasus, haji tamattu bisa menjadi wajib bagi jamaah yang memiliki kondisi tertentu, seperti jika mereka tidak mampu melaksanakan haji secara langsung karena alasan kesehatan atau keuangan.
Berikut beberapa ketentuan dalam skema haji tamattu:
- Niat: Jamaah harus berniat dengan jelas untuk melaksanakan haji tamattu.
- Waktu umrah: Umrah harus dilakukan sebelum memasuki bulan Zulhijjah.
- Tahallul pertama: Jamaah wajib bercukur atau memangkas rambut setelah melakukan thawaf dan sa’i umrah.
- Niat haji: Jamaah harus berniat untuk melakukan haji setelah tahallul pertama.
- Ihramah haji: Jamaah harus berihram untuk haji dengan niat "haji tamattu" di Miqat.
- Wukuf di Arafah: Jamaah harus berwukuf di Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah.
- Lempar jumrah: Jamaah wajib melempar jumrah di Mina pada tanggal 10, 11, dan 12 Zulhijjah.
- Tawaf ifadhah: Jamaah wajib melakukan tawaf ifadhah setelah melempar jumrah di Mina pada tanggal 10 Zulhijjah.
- Sa’i: Jamaah wajib melakukan sa’i di antara Safa dan Marwah setelah tawaf ifadhah.
Keuntungan dan Kekurangan Haji Tamattu
Haji tamattu memiliki beberapa keuntungan dan kekurangan, yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih skema ini:
Keuntungan:
- Kesempatan menikmati umrah: Jamaah bisa merasakan nikmatnya umrah sebelum memasuki rangkaian ibadah haji.
- Fleksibilitas waktu: Jamaah bisa memilih waktu umrah dan haji yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Kesempatan beribadah lebih lama: Jamaah bisa memperpanjang masa tinggal mereka di Mekkah dan beribadah lebih lama.
- Lebih mudah secara fisik: Skema ini dapat membantu jamaah yang memiliki kondisi fisik yang tidak terlalu kuat.
Kekurangan:
- Biaya yang lebih tinggi: Haji tamattu umumnya memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan skema haji lainnya.
- Persiapan yang lebih kompleks: Jamaah perlu melakukan dua kali persiapan untuk umrah dan haji.
- Membutuhkan waktu yang lebih lama: Jamaah perlu meluangkan waktu lebih lama untuk melakukan umrah dan haji.
Tips Mempersiapkan Haji Tamattu
Berikut beberapa tips untuk mempersiapkan haji tamattu:
- Konsultasikan dengan biro travel: Pilih biro travel yang terpercaya dan berpengalaman dalam menangani haji tamattu.
- Persiapkan dokumen: Siapkan dokumen penting seperti paspor, visa, dan tiket pesawat.
- Siapkan fisik: Jaga kondisi fisik dan kesehatan dengan berolahraga dan mengonsumsi makanan yang sehat.
- Siapkan mental: Persiapkan mental dan niat yang kuat untuk menjalankan ibadah haji dengan baik.
- Pelajari panduan haji: Pelajari panduan haji tamattu untuk memahami rangkaian ibadah dan tata cara pelaksanaan.
- Berlatih bahasa Arab: Pelajari beberapa kosakata dasar bahasa Arab untuk memudahkan komunikasi.
- Siapkan perlengkapan: Siapkan perlengkapan yang diperlukan seperti pakaian ihram, tas, dan sepatu yang nyaman.
- Bergabung dengan kelompok: Bergabung dengan kelompok untuk mendapatkan dukungan dan berbagi pengalaman.
Kesimpulan
Haji tamattu merupakan salah satu skema haji yang menawarkan fleksibilitas dan kemudahan bagi jamaah. Skema ini memungkinkan jamaah untuk merasakan nikmatnya umrah sebelum memasuki rangkaian ibadah haji. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, seperti biaya yang lebih tinggi dan persiapan yang lebih kompleks, haji tamattu tetap menjadi pilihan yang populer bagi jamaah yang ingin mendapatkan pengalaman ibadah yang lebih lengkap dan berkesan.