Dalam agama Islam, Zakat adalah salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Zakat merupakan penyaluran sebagian harta yang dimiliki oleh orang yang mampu untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan. Salah satunya adalah zakat fitrah yang harus dikeluarkan pada bulan Ramadan.
Namun, selain zakat fitrah, ada juga zakat maal yang harus dibayarkan oleh setiap muslim yang telah mencapai nisab. Nisab adalah ambang batas kekayaan untuk memungkinkan seseorang wajib membayar zakat maal. Berapa besar nisab itu? Menurut MUI, zakat pada penghasilan (zakat penghasilan) adalah 2,5 persen dari penghasilan bruto per bulan. Jadi, berapa beratnya zakat 2.5 persen dari gaji kita?
Menghitung Zakat Penghasilan
Sebelum menghitung zakat penghasilan, pertama-tama perlu diketahui apa yang dimaksud dengan penghasilan bruto. Penghasilan bruto adalah total penghasilan yang diterima sebelum dipotong pajak atau biaya-biaya lain yang terkait dengan pekerjaan. Jadi, jika gaji Anda sebesar Rp 5 juta per bulan dan pajak penghasilan yang harus ditanggung sebesar Rp 1 juta setiap bulan, maka penghasilan bruto Anda adalah Rp 6 juta.
Setelah mengetahui penghasilan bruto, maka zakat yang harus Anda bayarkan adalah 2,5 persen dari penghasilan bruto tersebut. Jadi, jika gaji bulanan Anda sebesar Rp 6 juta, maka zakat yang harus Anda bayarkan adalah Rp 150 ribu.
Membayar Zakat Penghasilan
Setelah tahu berapa besarnya zakat penghasilan yang harus dibayarkan, bagaimana cara membayarnya? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membayar zakat penghasilan, di antaranya:
- Membayarkannya langsung ke lembaga zakat terpercaya dan terkait
- Membayarkannya melalui program zakat online yang disediakan oleh lembaga zakat
- Membayarkannya melalui perbankan yang bekerjasama dengan lembaga zakat
Memilih cara yang tepat tentu akan memudahkan dalam membayar zakat penghasilan. Namun, perlu diingat bahwa membayar zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga suatu amalan yang sangat baik.
Kesimpulan
Sekarang sudah tahu berapa beratnya zakat 2,5 persen dari gaji kita. Selain itu, sekarang juga tahu bagaimana cara menghitungnya dan membayarkannya. Ketahuilah bahwa membayar zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga suatu amalan yang sangat baik. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua. Mari mulai untuk berzakat dengan benar dan taat.