Skip to content
Home » Apa itu Zakat Perdagangan?

Apa itu Zakat Perdagangan?

Apa itu Zakat Perdagangan?

Zakat perdagangan adalah bentuk zakat yang dikenakan pada kekayaan atau keuntungan usaha yang diperoleh dari kegiatan perdagangan. Zakat perdagangan ini wajib dikeluarkan setiap tahun apabila kekayaan maupun keuntungan yang diperoleh telah mencapai nisab.

Nisab adalah batas minimum harta yang harus dimiliki atau dicapai sebelum seseorang dikenakan zakat. Besaran nisab untuk zakat perdagangan adalah sebesar 85 gram emas.

Zakat perdagangan ini wajib dikeluarkan untuk meningkatkan kesejahteraan umat, terutama orang-orang yang kurang beruntung. Dalam konteks zakat perdagangan, orang yang kurang beruntung adalah mereka yang membutuhkan bantuan untuk meningkatkan ekonomi mereka.

Banyak orang yang masih bingung dengan perhitungan zakat perdagangan. Oleh sebab itu, dalam artikel ini, akan diuraikan mengenai cara menghitung zakat perdagangan yang benar.

Cara Menghitung Zakat Perdagangan

1. Mengetahui Besarnya Modal Awal

Yang pertama harus dilakukan dalam menghitung zakat perdagangan adalah mengetahui besarnya modal awal. Modal awal ini adalah jumlah uang yang digunakan untuk memulai usaha.

2. Mengetahui Besarnya Modal yang Masih Tersisa

Setelah mengetahui besarnya modal awal, langkah selanjutnya adalah mengetahui besarnya modal yang masih tersisa. Modal yang masih tersisa ini adalah modal awal dikurangi dengan pengeluaran untuk operasional usaha.

3. Mengetahui Jumlah Keuntungan yang Diperoleh

Setelah mengetahui besarnya modal yang masih tersisa, langkah selanjutnya adalah mengetahui jumlah keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut. Keuntungan ini didapat dari selisih antara pemasukan dan pengeluaran.

BACA JUGA:   Kapan Orang Wajib Berzakat

4. Mengetahui Besarnya Nisab yang Harus Dibayar

Setelah mengetahui jumlah keuntungan yang diperoleh, langkah selanjutnya adalah mengetahui besarnya nisab yang harus dibayar. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, besaran nisab untuk zakat perdagangan adalah sebesar 85 gram emas.

5. Menghitung Jumlah Zakat yang Harus Dibayar

Setelah mengetahui besarnya nisab, barulah langkah terakhir yaitu menghitung jumlah zakat yang harus dibayar. Jumlah zakat yang harus dibayar adalah 2,5% dari jumlah keuntungan yang diperoleh.

Sebagai contoh, jika seseorang memiliki modal awal sebesar Rp 50.000.000,00 dan pada akhir tahun memiliki keuntungan sebesar Rp 20.000.000,00 dengan modal yang tersisa sebesar Rp 15.000.000,00, maka jumlah zakat yang harus dibayarkan adalah Rp 500.000,00.

Kesimpulan

Zakat perdagangan harus dikeluarkan untuk meningkatkan kesejahteraan umat, terutama orang-orang yang kurang beruntung. Dalam menghitung zakat perdagangan, yang harus diperhatikan adalah besarnya modal awal, modal yang masih tersisa, jumlah keuntungan yang diperoleh, besarnya nisab yang harus dibayar, dan jumlah zakat yang harus dibayar.

Dalam Islam, zakat perdagangan termasuk salah satu bentuk zakat yang dikenakan pada kekayaan atau keuntungan dari kegiatan perdagangan. Semoga penjelasan di atas dapat membantu Anda dalam menghitung zakat perdagangan yang benar.