Selain shalat lima waktu, zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh setiap umat muslim. Sebelum membahas lebih jauh mengenai apa yang dimaksud dengan zakat mal, kita wajib mengetahui bahwa zakat ini mempunyai dua jenis, yaitu zakat fitrah dan zakat mal.
Zakat fitrah dikeluarkan pada bulan ramadhan sebelum shalat eidul fitri dilaksanakan. Sementara zakat mal merupakan zakat yang dikeluarkan atas harta kekayaan seseorang yang telah mencapai nishab atau batas minimal.
Pengertian Zakat Mal Menurut Islam
Zakat mal merupakan zakat yang dikeluarkan atas harta kekayaan yang telah mencapai nishab atau batas minimal. Islam mengajarkan bahwa harta kekayaan yang dimiliki seseorang merupakan amanah dari Allah swt. dan harus disalurkan kembali sebagai tanda syukur dan ketaatan terhadap Allah serta membantu meringankan beban orang yang membutuhkan.
Jenis harta kekayaan yang dikenai zakat meliputi harta yang dimiliki secara perorangan maupun yang dimiliki secara kelompok seperti emas, perak, uang tunai, saham, dan aset bisnis lainnya.
Nishab Zakat Mal
Nishab adalah batas minimal kepemilikan harta yang dikenakan zakat mal. Besaran nishab zakat mal adalah sebesar 85 gram emas atau setara dengan jumlah uang yang setara dengan 85 gram emas. Apabila jumlah kekayaan yang dimiliki seseorang mencapai atau melebihi nishab, maka ia wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5% dari total kekayaan yang dimiliki tersebut.
Perhitungan Zakat Mal
Perhitungan zakat mal relatif mudah dilakukan. Anda hanya perlu menentukan jumlah harta yang dimiliki kemudian dikalikan dengan besaran zakat sebesar 2,5%. Contohnya, jika seseorang memiliki harta senilai Rp10 juta dan nishab zakat mal saat ini senilai Rp6 juta, maka ia wajib mengeluarkan zakat mal sebesar Rp250 ribu.
Namun, perhitungan zakat mal menjadi lebih kompleks apabila harta yang dimiliki bukan berupa uang tunai melainkan dalam bentuk emas, perak atau aset lainnya. Oleh karena itu, Anda dapat mempelajari lebih lanjut mengenai perhitungan zakat mal yang lebih detail.
Penyaluran Zakat Mal
Setelah zakat mal terkumpul, Islam mengajarkan bahwa zakat tersebut harus disalurkan kepada orang yang membutuhkan. Mereka yang berhak menerima zakat meliputi delapan golongan yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, budak yang ingin membeli kebebasan, orang yang terlilit utang, dalam perjalanan dan untuk kepentingan jihad.
Zakat mal juga dapat disalurkan ke lembaga-lembaga amal yang dipercaya dan memiliki track record yang baik dalam menyalurkan zakat. Dalam hal ini, kita wajib memastikan bahwa lembaga tersebut memang benar-benar melakukan tugasnya dengan mengawasi dan memastikan bahwa zakat yang diberikan benar-benar sampai kepada orang-orang yang membutuhkan.
Simak Juga
Bagi umat muslim, menjalankan kewajiban zakat mal merupakan salah satu cara untuk membantu meringankan beban orang yang membutuhkan serta mendapatkan pahala dari Allah swt. Namun, perlu diingat bahwa zakat mal bukanlah satu-satunya kewajiban yang harus dipenuhi. Ada banyak kewajiban lain yang harus dipenuhi, termasuk shalat lima waktu, membayar zakat fitrah dan menjalankan ibadah haji bagi yang mampu.
Dengan memahami apa yang dimaksud dengan zakat mal dan cara perhitungannya, kita dapat lebih sadar akan pentingnya menunaikan kewajiban ini dan membantu sesama serta memperoleh pahala dari Allah swt. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai zakat mal.