Bismillahirrahmanirrahim.
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh setiap umat muslim yang memiliki harta yang melebihi nishab dan sudah melewati tahunan hijriyah. Menurut Q.S. At-Taubah ayat 60, zakat adalah sebagian dari harta kekayaan yang wajib dikeluarkan dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya. Namun, pertanyaannya adalah, apakah para millennial saat ini membayar zakat secara rutin?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai definisi millennial itu sendiri. Millennial adalah sebutan bagi generasi yang lahir pada rentang waktu 1980-an hingga pertengahan 1990-an atau awal 2000-an. Mereka juga dikenal sebagai generasi Y.
Kembali pada pertanyaan mengenai zakat, banyak para millennial saat ini yang memang sudah mengerti arti dan pentingnya zakat dalam Islam, terutama dalam konsep berbagi dan saling menolong antar sesama manusia. Namun, dalam prakteknya, ada beberapa hal yang menghambat para millennial untuk membayar zakat secara rutin.
Pertama, faktor pendapatan yang masih terbatas. Banyak para millennial yang baru memulai karir atau belum bekerja tetap sehingga pendapatannya masih minim dan pengeluaran lebih difokuskan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Kedua, kurangnya edukasi mengenai zakat. Banyak di antara para millennial yang mungkin sudah mengetahui tentang zakat namun tidak sepenuhnya memahami bagaimana cara menghitung zakat dan kapan harus membayar.
Ketiga, kurangnya kesadaran akan tanggung jawab sosial. Banyak para millennial yang lebih memilih memanjakan diri sendiri dan menghabiskan uangnya untuk hal-hal yang bersifat konsumtif.
Namun, tidak sedikit pula para millennial yang sudah membayar zakat secara rutin dan konsisten. Mereka memandang zakat sebagai salah satu kewajiban yang harus dipenuhi sebagai umat muslim dan juga sebagai bentuk kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bagi para millennial yang masih bingung mengenai zakat, ada beberapa tips yang bisa diikuti. Pertama, cari informasi mengenai zakat di tempat yang terpercaya seperti lembaga keagamaan atau pusat studi Islam. Kedua, belajar menghitung zakat dengan menggunakan kalkulator zakat yang tersedia secara online. Ketiga, mulailah dari hal-hal kecil seperti membayar zakat fitrah dan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas zakat yang dikeluarkan.
Dalam kesimpulannya, para millennial dapat membayar zakat secara rutin dengan cara memahami pentingnya zakat dalam Islam, mengedukasi diri mengenai cara menghitung zakat, dan meningkatkan kesadaran sebagai umat muslim yang bertanggung jawab sosial. Sebagai umat muslim, membayar zakat bukanlah sekadar kewajiban, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan umat dan bangsa. Semoga artikel ini dapat membantu para millennial untuk lebih memahami tentang pentingnya zakat dan mempraktekannya dengan konsisten.