Jika Anda akan melakukan ibadah haji, ada beberapa istilah yang perlu dipahami dengan baik. Dua di antaranya adalah rukun dan wajib. Keduanya merupakan bagian penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Namun, apa sih sebenarnya perbedaan antara rukun dan wajib tersebut?
Pengertian Rukun dalam Ibadah Haji
Rukun adalah bagian yang paling penting dalam ibadah haji. Rukun merupakan syarat sah dari ibadah haji itu sendiri. Artinya, jika tidak melakukan rukun, maka haji yang dilakukan tidak akan sah.
Ada lima rukun yang perlu dilaksanakan dalam ibadah haji, yaitu:
- Niat haji dari miqat
- Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah
- Tawaf Ifadah
- Sa’i antara Shafa dan Marwah
- Potong atau cukur rambut
Pengertian Wajib dalam Ibadah Haji
Wajib adalah tindakan yang harus dilakukan dalam ibadah haji. Namun, jika tidak dilakukan, ibadah haji masih tetap sah, namun harus membayar dam atau denda. Jika wajib tidak dilakukan, maka haji tersebut dinyatakan masih terdapat kekurangan.
Ada beberapa tindakan yang termasuk dalam wajib di dalam ibadah haji, yaitu:
- Memakai pakaian ihram
- Mabit di Muzdalifah
- Melempar jumrah (tiga kali pada Hari Raya Idul Adha, kemudian tujuh kali pada Hari kedua dan ketiga)
- Tawaf Wada’
Perbedaan antara Rukun dan Wajib
Perbedaan antara rukun dan wajib adalah jika rukun tidak dilaksanakan, maka haji dinyatakan tidak sah, sedangkan jika wajib tidak dilaksanakan, maka haji masih sah namun harus membayar dam atau denda.
Selain itu, rukun dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam ibadah haji, sedangkan wajib dilaksanakan di berbagai waktu selama pelaksanaan ibadah haji.
Kesimpulannya, rukun dan wajib memiliki perbedaan yang signifikan dalam pelaksanaan ibadah haji. Jadi, jika ingin melakukan ibadah haji yang sah, pastikan untuk melaksanakan baik rukun maupun wajib dengan benar. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda yang ingin melakukan ibadah haji dengan baik.