Skip to content
Home » ASAL MULA IBADAH HAJI

ASAL MULA IBADAH HAJI

ASAL MULA IBADAH HAJI

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu baik secara finansial maupun fisik. Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya asal mula ibadah haji ini terjadi secara tidak sengaja?

Latar Belakang

Ketika itu, Nabi Ibrahim AS dan istrinya, Siti Sarah, hidup di kota Babilonia. Mereka dianugerahi seorang bayi laki-laki yang diberi nama Ismail. Namun, sebagai ujian iman, Nabi Ibrahim diminta oleh Allah SWT untuk membawa Ismail ke Serambi Mekah dan meninggalkannya di sana.

Perjalanan Menuju Serambi Mekah

Nabi Ibrahim dan Ismail melakukan perjalanan panjang menuju Serambi Mekah. Mereka membawa air dan makanan yang cukup untuk bertahan hidup selama perjalanan. Namun, setelah beberapa waktu, persediaan air dan makanan mulai menipis.

Mereka kemudian sampai di sebuah lembah yang di kemudian hari dikenal sebagai ‘Zamzam’. Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, lalu meminta suaminya untuk meninggalkan mereka di sana dengan alasan bahwa itu mungkin akan memudahkan mereka untuk menemukan makanan dan air. Nabi Ibrahim bersikeras meninggalkan istri dan anaknya di sana dengan percaya bahwa Allah akan merawat mereka.

Kehadiran ‘Airnya Jibril AS’

Setelah Nabi Ibrahim pergi, Siti Hajar dan Ismail tidak punya air minum. Mereka kemudian meminta bantuan kepada Allah. Dan Allah SWT pun mengirimkan Jibril AS untuk membantu mereka. Jibril kemudian membuka sebuah mata air yang disebut ‘air Jibril’ yang menjadi air zam-zam yang terkenal hingga kini.

Bangunan Ka’bah

Beberapa waktu kemudian, Nabi Ibrahim dan Ismail kembali menemui Siti Hajar di Zamzam. Bersama-sama, mereka membangun sebuah bangunan sederhana di sekitar mata air tersebut. Bangunan inilah yang di kemudian hari menjadi Ka’bah.

BACA JUGA:   Urutan Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji Qiran

Ibadah Haji

Maka, asal mula ibadah haji berasal dari peristiwa tersebut. Banyak orang dari segala penjuru dunia datang ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji setiap tahunnya sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.

Ibadah haji terdiri dari beberapa rukun, seperti berihram, tawaf, sa’i, dan wukuf di Arafah. Selain itu, ibadah haji juga dilakukan dengan berbagai adab dan sunah yang harus diperhatikan oleh setiap jemaah.

Kesimpulan

Demikianlah asal mula ibadah haji yang sebenarnya terjadi secara tidak sengaja. Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya kepercayaan dan tawakkal kepada Allah SWT dalam menjalani hidup kita. Mari kita terus menjaga keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya, termasuk menunaikan ibadah haji jika memungkinkan.