Puasa Ramadhan adalah salah satu ibadah wajib bagi umat Muslim di seluruh dunia. Namun, apa yang harus dilakukan jika seseorang tidak mampu untuk berpuasa selama satu bulan penuh karena alasan kesehatan atau faktor lain yang tidak bisa dihindari? Aturan fidyah puasa Ramadhan dapat diterapkan pada orang-orang yang memenuhi syarat tertentu.
Apa Itu Fidyah?
Fidyah berasal dari kata "fadaa" yang artinya "mengeluarkan". Secara umum, fidyah adalah membayar uang secara sukarela sebagai pengganti jika seseorang tidak dapat melakukan ibadah puasa pada bulan Ramadhan. Tujuannya bukan untuk menghindari kewajiban puasa, tetapi untuk memberi kemudahan bagi orang yang tidak mampu untuk melakukannya.
Siapa yang Berhak Membayar Fidyah?
Orang yang memenuhi salah satu syarat berikut berhak membayar fidyah:
-
Orang yang sakit atau memiliki penyakit kronis yang tidak bisa sembuh.
-
Orang yang sudah tua dan tidak mampu berpuasa.
-
Orang yang sedang dalam perjalanan yang jauh dan khawatir akan mengganggu kesehatan.
-
Orang yang tidak mampu berpuasa karena kekurangan gizi atau kesehatan.
Berapa Besar Nilai Fidyah?
Nilai fidyah dihitung berdasarkan harga sekadar makanan pokok selama satu hari bagi orang miskin. Di Indonesia, nilai tersebut adalah sekitar Rp 15.000,-. Oleh karena itu, seseorang yang membayar fidyah harus membayar sebesar Rp 15.000,- per hari untuk setiap hari yang tidak berpuasa selama bulan Ramadhan.
Cara Membayar Fidyah
Untuk membayar fidyah, seseorang bisa melakukan pembayaran secara langsung kepada orang miskin, mengirimkan uang melalui lembaga amal atau organisasi Islam, atau melakukan transfer melalui bank.
Kesimpulan
Aturan fidyah puasa Ramadhan adalah solusi alternatif bagi orang-orang yang tidak mampu melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Nilai fidyah dihitung berdasarkan harga makanan pokok bagi orang miskin, dan harus dibayar sebesar Rp 15.000,- per hari bagi setiap hari yang tidak berpuasa selama bulan Ramadhan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.