Zakat merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh umat muslim yang mampu. Zakat berarti memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada orang yang membutuhkan. Proses zakat ini termasuk dalam rukun Islam yang ketiga, setelah rukun iman dan rukun sholat. Bagaimana sebenarnya proses zakat dilakukan?
Pengertian Zakat
Zakat berasal dari bahasa Arab yang berarti tumbuh atau bertambah. Dalam pandangan Islam, zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh orang yang mampu untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin, janda, anak yatim piatu, dan lain-lain. Zakat dianggap sebagai ibadah yang sangat penting dalam Islam karena dapat membersihkan harta dan membantu orang yang membutuhkan.
Syarat Wajib Zakat
Agar seseorang wajib membayar zakat, maka harus memenuhi beberapa syarat. Syarat pertama adalah sudah memiliki harta yang mencapai nisab, yaitu batas minimum harta yang harus dimiliki untuk membayar zakat. Syarat kedua adalah harta tersebut sudah melewati satu tahun hijriyah, yaitu satu tahun kalender Islam. Syarat ketiga adalah harta tersebut dalam posisi memiliki surplus, yaitu setelah dipotong kebutuhan pokok dan utang.
Proses Zakat
Proses zakat dimulai dengan menghitung harta yang dimiliki. Harta yang dimaksud termasuk uang tunai, emas, perak, properti, dan saham atau investasi lainnya. Setelah harta terhitung, maka harus dikurangi dengan hutang dan kebutuhan pokok selama setahun.
Hitung Nisab
Setelah diketahui jumlah harta yang dimiliki, maka perlu menghitung nisab. Nisab saat ini adalah sebesar 85 gram emas murni atau setara dengan nilai tunai yang sama. Jika harta yang dimiliki belum mencapai nisab, maka seseorang tidak wajib membayar zakat.
Hitung Zakat
Setelah nisab terpenuhi, maka seseorang perlu menghitung jumlah zakat yang harus dikeluarkan. Jumlah zakat yang harus dikeluarkan sebesar 2,5% dari total harta yang dimiliki setelah dipotong hutang dan kebutuhan pokok. Dalam menghitung jumlah zakat, diperbolehkan menggunakan kalkulator atau aplikasi zakat online yang tersedia.
Distribusi Zakat
Setelah zakat terkumpul, maka harus disalurkan kepada orang yang membutuhkan. Dalam Islam, ada delapan golongan penerima zakat yang dapat menjadi tujuan disalurkannya zakat. Delapan golongan tersebut adalah fakir miskin, mualaf (orang yang baru masuk Islam), hamba sahaya, orang-orang yang berhutang, janda, anak yatim piatu, musafir, dan mujahid.
Kesimpulan
Zakat adalah kewajiban bagi umat muslim yang memiliki harta yang mencapai nisab selama satu tahun hijriyah dengan memiliki surplus. Proses zakat dimulai dengan menghitung harta yang dimiliki, kemudian menghitung nisab, menghitung zakat, dan terakhir mendistribusikan zakat kepada orang yang membutuhkan. Keluaran zakat yang baik dapat membantu orang yang membutuhkan dan juga membersihkan harta. Yuk, berzakat dengan hati yang tulus dan penuh keikhlasan!