Menghitung Zakat Fitrah bisa menjadi sesuatu yang menyulitkan bagi banyak orang, khususnya bagi mereka yang memiliki banyak harta. Dalam Islam, membayar zakat meruapakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang mampu. Zakat Fitrah sendiri merupakan zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim yang memiliki kemampuan untuk membayarnya. Zakat Fitrah harus dikeluarkan sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba dan harus dibayarkan menggunakan bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi oleh orang-orang di daerah tersebut. Namun, bagaimana jika seseorang lebih mudah membayar Zakat Fitrah dengan uang?
Mengapa Zakat Fitrah Dibayar dengan Makanan Pokok?
Sebelum membahas tentang membayar zakat fitrah dengan uang, alangkah lebih baiknya jika kita memahami alasan mengapa zakat fitrah harus dibayarkan dengan bahan makanan pokok. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam Al-Qur’an, zakat fitrah bertujuan untuk membantu kaum fakir miskin yang membutuhkan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Oleh karena itu, membayar zakat fitrah dengan bahan makanan pokok menjadi lebih tepat, karena bahan makanan pokok seperti beras, gandum, atau tepung jagung dapat membantu kaum fakir miskin untuk memenuhi kebutuhan makanan dan nutrisi yang dibutuhkan.
Apakah Boleh Bayar Zakat Fitrah dengan Uang?
Membayar zakat fitrah dengan uang bukanlah sesuatu yang dilarang dalam Islam. Namun, sebelum membayar zakat fitrah dengan uang, seseorang harus memperhatikan apakah masih ada orang yang membutuhkan bantuan makanan di sekitarnya atau tidak. Jika ternyata tidak ada, maka seseorang boleh membayar zakat fitrah dengan uang.
Namun, sebaiknya jika seseorang masih mencari makanan pokok untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan, meskipun pada akhirnya akan tetap dibayar dengan uang.
Berapa Bayar Zakat Fitrah dengan Uang?
Jumlah zakat fitrah yang harus dibayarkan dengan uang sama dengan jumlah zakat fitrah yang harus dibayarkan menggunakan bahan makanan pokok. Seperti yang tertera dalam hadits, zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah sebesar satu sha’ (sekitar 3 kilogram) dari bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi di daerah tersebut. Jadi, jika di daerah tersebut bahan makanan pokok adalah beras, maka seseorang harus membayar zakat sebesar satu sha’ beras.
Namun, jika seseorang membayar zakat fitrah dengan uang, maka jumlah uang yang harus dikeluarkan sama dengan harga satu sha’ bahan makanan pokok tersebut di pasar saat itu. Jadi, sebelum membayar zakat fitrah dengan uang, seseorang harus mengetahui harga satu sha’ bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi di daerah tersebut.
Mengganti zakat fitrah yang wajib dibayar dengan uang dapat dilakukan dengan cara mentransfer uang ke lembaga atau yayasan zakat yang terpercaya dan sudah memiliki izin dari pemerintah. Dengan cara ini, maka kita bisa membantu pendistribusian zakat dengan lebih rata dan meratakan pula pemerataan ekonomi di antara sesama Muslim.
Kesimpulan
Membayar zakat fitrah dengan uang bukanlah sesuatu yang dilarang dalam Islam. Namun, sebelum membayar zakat fitrah dengan uang, seseorang perlu mengetahui jumlah uang yang harus dikeluarkan yang sesuai dengan harga satu sha’ bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi di daerah tersebut. Selain itu, akan lebih baik jika seseorang tetap membayar zakat fitrah dengan bahan makanan pokok untuk membantu sesama Muslim dalam memenuhi kebutuhan makanan dan nutrisi yang dibutuhkan. Jangan lupa untuk mentransfer uang zakat melalui lembaga atau yayasan zakat yang terpercaya agar pendistribusian zakat bisa dilakukan secara merata dan pemerataan ekonomi bisa diwujudkan dalam masyarakat Muslim.