Skip to content
Home ยป Berapa Zakat Penghasilan Menurut Sunah

Berapa Zakat Penghasilan Menurut Sunah

Berapa Zakat Penghasilan Menurut Sunah

Apa itu Zakat?

Zakat adalah salah satu dari lima pilar utama dalam Islam. Zakat adalah kewajiban memberikan sebagian kecil dari harta kepada orang yang membutuhkan. Dalam Islam, zakat adalah salah satu cara untuk memperbaiki kehidupan sosial dan mendorong solidaritas di antara umat Muslim. Zakat dapat dihitung dari berbagai jenis harta seperti emas, perak, uang tunai, dan penghasilan.

Bagaimana Cara Menghitung Zakat Penghasilan?

Zakat penghasilan adalah zakat yang dibayar berdasarkan penghasilan yang didapatkan selama satu tahun hijriyah. Perhitungan zakat penghasilan membutuhkan dua hal: jumlah penghasilan yang didapatkan selama satu tahun hijriyah dan jumlah pengeluaran dalam periode yang sama.

Cara Menghitung Zakat Penghasilan

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung zakat penghasilan:

  1. Tentukan jumlah penghasilan selama satu tahun hijriyah.
  2. Hitung total pengeluaran selama satu tahun hijriyah.
  3. Kurangkan total pengeluaran dari jumlah penghasilan untuk mendapatkan jumlah harta bersih.
  4. Hitung 2,5% dari jumlah harta bersih untuk mengetahui jumlah zakat yang harus dibayar.

Contoh Perhitungan Zakat Penghasilan

Sebagai contoh, seseorang memiliki penghasilan selama satu tahun hijriyah sebesar Rp 100 juta dan pengeluaran selama tahun itu sebesar Rp 40 juta. Jumlah harta bersih yang dimilikinya adalah sebesar Rp 60 juta. Untuk menghitung zakat penghasilan, maka perlu membayar sebesar Rp 1,5 juta (2,5% x Rp 60 juta).

Zakat Penghasilan Menurut Sunnah

Menurut sunnah, zakat penghasilan harus dibayar setiap tahun hijriyah. Zakat penghasilan tidak hanya diperuntukkan bagi orang yang memiliki pekerjaan tetap namun juga bagi pekerja lepas atau pengusaha. Jumlah zakat yang harus dibayar adalah sebesar 2,5% dari jumlah penghasilan selama satu tahun hijriyah setelah dikurangi dengan kebutuhan pokok.

Amalan Mulia

Membayar zakat penghasilan adalah amalan yang sangat mulia dalam Islam. Hadist Rasulullah Saw yang diriwayatkan dalam sebuah hadits dalam kitab Shahih al Bukhari, bahwa Alloh SWT tidak menolak sedekah dan tidak menolak kebaikan. Bagi orang yang membayar zakat, kebaikan akan diberikan kepada mereka karena mereka telah membantu orang yang membutuhkan.

BACA JUGA:   Apa yang Dimaksud Zakat, Infaq, Shodaqoh, Wakaf, dan Hibah?

Meningkatkan Roza (Pahala)

Membayar zakat penghasilan pun bisa menjadi cara untuk meningkatkan roza atau pahala di hadapan Allah SWT. Amal kebaikan seperti membayar zakat dapat membantu orang yang membutuhkan dan menjadi bekal di akhirat kelak. Membayar zakat penghasilan juga dapat membantu umat Muslim secara sosial karena ketidaksetaraan ekonomi bisa membuat umat Muslim kehilangan rasa kebersamaan.

Berdampak Positif Bagi Umat Muslim

Membayar zakat penghasilan juga dapat membantu umat Muslim yang kurang mampu. Uang yang dikumpulkan dari zakat penghasilan bisa digunakan untuk membangun infrastruktur di lingkungan miskin, seperti sekolah dan rumah sakit. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah sekitar.

Kesimpulan

Zakat penghasilan adalah zakat yang dibayar berdasarkan penghasilan yang didapatkan selama satu tahun hijriyah. Zakat penghasilan harus dibayar setiap tahun hijriyah menurut sunnah. Membayar zakat penghasilan adalah amalan yang sangat mulia dan dapat meningkatkan roza atau pahala di hadapan Allah SWT. Membayar zakat penghasilan juga dapat memiliki dampak positif bagi umat Muslim karena uang yang terkumpul dapat digunakan untuk membangun infrastruktur di lingkungan miskin. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca.