Skip to content
Home » Berapa Zakat Penjualan Rumah: Menghitung Zakat dari Penghasilan Penjualan Property Anda

Berapa Zakat Penjualan Rumah: Menghitung Zakat dari Penghasilan Penjualan Property Anda

Apakah Anda sebagai seorang Muslim yang sedang berencana menjual property, seperti rumah atau apartemen? Jika demikian, maka artikel ini akan membantu Anda dalam menghitung zakat yang harus dibayarkan dari penghasilan penjualan property Anda.

Sebelum kita membahas tentang berapa zakat penjualan rumah, mari kita pahami terlebih dahulu tentang zakat itu sendiri. Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim. Zakat merupakan penghapus dosa dan penyucian harta. Dalam Islam, zakat harus dibayarkan pada harta yang mencapai nisab (batas penghasilan yang harus tercukupi untuk membayarkan zakat), dan telah memenuhi syarat-syarat tertentu.

Seseorang diwajibkan membayar zakat pada kekayaannya yang telah mencapai nisab dan meningkat sebesar 2,5 persen dari harta yang dimilikinya setelah terlewati satu tahun ibadah menjadi harta yang dimiliki, kadar bunga bank, atau penghasilan lain.

Walaupun zakat dari penghasilan sangatlah kompleks dan berbagai macam persyaratan yang harus dipenuhi, namaunya orang bijak menyatakan bahwa ‘kebenaran terletak pada pengamalannya’. Oleh karena itu, mari kita membahas langkah-langkahnya secara detail:

Langkah 1: Tentukan Nisab

Nisab adalah batas bawah penghasilan atau kekayaan yang harus dipenuhi sebelum Anda diwajibkan membayar zakat. Nisab untuk penghasilan, emas, dan perak selalu berubah-ubah sesuai dengan inflasi dan nilai tukar mata uang. Oleh karena itu, pastikan Anda memperhatikan bahwa nisab yang digunakan dalam menghitung zakat saat ini.

Contoh: Sekarang, nisab untuk penghasilan saat ini adalah sebesar Rp36 juta.

Langkah 2: Tentukan Total Penghasilan dari Penjualan Property

Selanjutnya, Anda perlu menentukan total penghasilan yang diperoleh dari penjualan property. Untuk melakukannya, Anda harus menghitung harga jual property dikurangi dengan semua biaya yang Anda keluarkan, seperti biaya reklamasi, renovasi, atau perbaikan.

BACA JUGA:   Meningkatkan Potensi Lembaga Zakat dengan Jurnal Terakreditasi

Contoh: Anda menjual rumah dengan harga jual Rp500 juta, dan biaya renovasi Rp50 juta. Maka, total penghasilan yang Anda peroleh dari penjualan adalah Rp450 juta.

Langkah 3: Hitung Pajak

Anda juga akan dikenakan pajak atas penghasilan yang diperoleh dari penjualan property. Pajak ini harus Anda bayarkan terlebih dahulu sebelum menghitung zakat.

Contoh: Dalam kasus ini, Anda harus membayar pajak sebesar 2,5 persen dari penghasilan yang diperoleh. Jadi, zakat harus dihitung dari jumlah penghasilan yang sudah dikurangkan pajak.

Langkah 4: Hitung Zakat dari Penghasilan

Setelah mengetahui total penghasilan yang diperoleh dari penjualan serta pajak yang harus dibayarkan, maka selanjutnya Anda dapat menghitung zakat yang harus dibayarkan. Seiring dengan perubahan ekonomi dan perubahan kebijakan, zakat yang harus dibayar dari penghasilan berbeda-beda di setiap negara.

Contoh: Jika zakat yang harus dibayar dari penghasilan adalah 2,5 persen, maka zakat yang harus Anda bayarkan adalah sebesar 2,5 persen dari total penghasilan dikurangi dengan pajak yang sudah dibayarkan. Sehingga, zakat yang harus dibayar adalah Rp10.125.000.

Kesimpulan

Berapapun jumlah zakat yang harus dibayarkan, penting bagi kita untuk memenuhi kewajiban keagamaan sebagai muslim. Menghitung zakat dari penghasilan penjualan property Anda mungkin rumit, tetapi sangat penting untuk menghindari hutang pada hari Kiamat. Tetapi, mematuhi semua kewajiban zakat akan membawa pahala dari Allah serta membuat Anda merasa tenang dan damai. Oleh karena itu, disarankan bagi Anda untuk mendapatkan konsultasi dari pakar zakat atau ulama terkait dengan zakat yang harus dibayarkan.