Apakah Anda pernah bertanya-tanya berapa zakat yang harus Anda bayar dari penghasilan Anda? Bagi sebagian orang, zakat mungkin menjadi hal yang kurang familiar. Namun, zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat tertentu.
Mengapa zakat penting? Zakat berfungsi sebagai bentuk kepedulian umat muslim kepada sesama yang membutuhkan, serta sebagai cara untuk mendekatkan diri kita kepada Allah. Dengan mengeluarkan zakat, kita dapat membantu mereka yang kurang mampu dan meredakan beban hidup mereka. Dan tentu saja, zakat juga dapat membersihkan harta kita dari sifat serakah dan keserakahan.
Kembali ke pertanyaan utama: Berapa zakat yang harus Anda bayar dari penghasilan Anda? Mari kita lihat jawabannya.
Berapa Persen Zakat yang Harus Anda Bayar dari Penghasilan?
Secara umum, zakat yang harus Anda bayar dari penghasilan adalah 2,5% dari total penghasilan Anda setelah dikurangi kebutuhan hidup dan hutang. Dalam Islam, 2,5% ini dikenal sebagai nisab.
Nisab zakat pada dasarnya adalah batas minimal harta yang harus dimiliki seseorang agar ia wajib mengeluarkan zakat. Dalam kasus penghasilan, nisab zakat adalah setara dengan nilai 85 gram emas murni. Jika total penghasilan Anda dalam satu tahun kurang dari nilai nisab zakat tersebut, maka Anda tidak perlu membayar zakat.
Misalnya, jika total penghasilan Anda selama setahun adalah Rp 15 juta, Anda masih di bawah nisab zakat dan tidak perlu membayar zakat. Namun, jika total penghasilan Anda selama setahun adalah Rp 100 juta, Anda harus membayar zakat sebesar 2,5% dari total penghasilan Anda setelah dikurangi kebutuhan hidup dan hutang.
Bagaimana Menghitung Zakat Penghasilan?
Untuk menghitung zakat penghasilan, berikut adalah beberapa langkah yang perlu Anda lakukan:
-
Hitung total penghasilan Anda selama satu tahun, termasuk bonus, penghasilan sampingan, dan lain-lain.
-
Kurangi total pengeluaran Anda dalam satu tahun untuk kebutuhan hidup seperti makan, tempat tinggal, transportasi, dan lain-lain. Perlu diingat bahwa yang dihitung adalah pengeluaran yang wajib dibayar, bukan pengeluaran pribadi semata.
-
Kurangi pula hutang Anda jika ada.
-
Hitung 2,5% dari jumlah yang tersisa setelah dikurangi kebutuhan hidup dan hutang. Nilai inilah yang harus Anda bayar sebagai zakat.
Sebagai contoh, misalnya Anda memiliki penghasilan total Rp 200 juta dalam satu tahun. Pengeluaran wajib Anda dalam satu tahun adalah Rp 100 juta dan hutang Rp 10 juta. Maka, total yang tersisa adalah Rp 90 juta (Rp 200 juta – Rp 100 juta – Rp 10 juta). Kemudian, Anda menghitung 2,5% dari Rp 90 juta, yang hasilnya adalah Rp 2,25 juta. Nilai ini adalah jumlah zakat yang harus Anda bayar.
Apa yang Terjadi Jika Anda Tidak Membayar Zakat?
Tidak membayar zakat setelah memenuhi syarat tertentu dianggap sebagai pelanggaran terhadap ketentuan agama Islam. Yang lebih penting lagi, tidak membayar zakat juga dapat menyebabkan akibat buruk secara sosial dan pribadi. Dalam masyarakat Islam, zakat merupakan kewajiban sosial yang harus dipenuhi.
Tidak membayar zakat dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam distribusi kekayaan dan meningkatkan kesenjangan sosial. Selain itu, tidak membayar zakat dapat menimbulkan rasa tidak puas pada jiwa kita sendiri dan merusak hubungan kita dengan Allah.
Kesimpulan
Zakat merupakan salah satu kewajiban penting dalam agama Islam. Bagi yang ingin mengeluarkan zakat dari penghasilan, zakat sebesar 2,5% dari total penghasilan setelah dikurangi kebutuhan hidup dan hutang harus dibayarkan. Dengan menghitung zakat dengan benar, kita dapat melaksanakan kewajiban kita sebagai umat Islam dengan lebih baik dan meraih keberkahan dari Allah.
Referensi
-
Majelis Ulama Indonesia. Zakat: Pedoman Lengkap Zakat dalam Islam.
-
Cara Menghitung Zakat Penghasilan yang Sesuai Dengan Syariat Islam.
-
Kalkulator Zakat Online. Zakat Maal Kalkulator.