Jika Anda seorang muslim dan memiliki penghasilan yang cukup untuk disisihkan untuk zakat, maka pertanyaan yang sering muncul adalah, berapa zakat yang harus dikeluarkan dari penghasilan?
Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam. Zakat diambil dari harta yang telah mencapai nisab (ambang batas tertentu) dan telah mencapai haul (sudah melewati masa satu tahun).
Penghasilan yang harus dizakati adalah penghasilan yang bersih setelah dikurangi dengan biaya hidup dan hutang. Penghasilan yang Anda peroleh dari pekerjaan, bisnis, atau investasi dapat dikenakan zakat asalkan penghasilan tersebut mencapai nisab dan telah melewati masa haul.
Nisab Zakat Penghasilan
Nisab zakat penghasilan adalah batas minimum penghasilan yang harus dipenuhi sebelum wajib zakat. Nisab zakat penghasilan saat ini sebesar Rp4.800.000 atau setara dengan 520 kg beras. Jumlah ini relatif terjangkau, sehingga kebanyakan orang yang memiliki pekerjaan atau bisnis dapat membayar zakat mereka.
Besaran Zakat Penghasilan
Besaran zakat penghasilan adalah 2,5% dari penghasilan bersih selama satu tahun hijriah. Penghasilan bersih merupakan penghasilan setelah dikurangi dengan biaya hidup dan hutang. Contohnya, jika penghasilan bersih Anda selama setahun adalah Rp80.000.000, maka besaran zakat yang harus Anda bayar adalah Rp2.000.000.
Namun, perlu diingat bahwa zakat yang Anda bayarkan harus ditujukan untuk kepentingan sosial dan dibayarkan kepada yang berhak menerima zakat, seperti fakir, miskin, dan orang-orang yang membutuhkan secara finansial.
Cara Menghitung Zakat Penghasilan
Cara menghitung zakat penghasilan adalah dengan menghitung penghasilan bersih yang Anda peroleh dalam setahun hijriah, kemudian mengalikan dengan persentase 2,5%. Hasilnya adalah jumlah zakat yang harus Anda bayar selama setahun.
Kapan Membayar Zakat Penghasilan?
Zakat penghasilan harus dibayar setiap kali haul tiba. Haul dalam pengertian zakat adalah suatu masa yang harus dilalui sebelum pengeluaran zakat. Haul bagi penghasilan adalah satu tahun hijriah.
Contohnya, jika Anda mulai bekerja pada bulan Dzulhijjah, maka haul zakat penghasilan Anda akan dimulai pada bulan Dzulhijjah tahun itu. Anda harus membayar zakat penghasilan Anda setelah masa haul telah berakhir, yaitu pada bulan Dzulhijjah tahun berikutnya.
Kesimpulan
Dengan mengetahui nisab dan besaran zakat yang harus dikeluarkan dari penghasilan, serta cara menghitung dan kapan membayar zakat, diharapkan dapat membantu Anda untuk memenuhi kewajiban zakat penghasilan. Zakat bukanlah sekadar kewajiban yang harus dipenuhi, tetapi juga menjadi cara untuk membantu orang yang membutuhkan secara finansial dan memperoleh berkah dari Allah SWT.