Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Alhamdulillah, hari ini saya ingin berbagi pengalaman saya ketika menunaikan ibadah haji tahun lalu. Semoga tulisan ini dapat membantu teman-teman yang sedang mempersiapkan diri untuk pergi haji atau bahkan menambah wawasan bagi yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai ibadah haji.
Persiapan Menuju Ke Tanah Suci
Sebagai seorang muslim, menunaikan ibadah haji adalah salah satu tujuan utama dalam hidup. Oleh karena itu, persiapan untuk pergi haji harus dilakukan dengan sungguh-sungguh agar kita dapat melaksanakan ibadah tersebut dengan sempurna. Pada awalnya, saya mengurus dokumen-dokumen terkait seperti visa dan tiket pesawat. Saya juga mempersiapkan fisik dengan berolahraga dan menjaga pola makan serta istirahat yang cukup.
Ketika saya tiba di taman bunga bandara Jeddah, saya langsung diarahkan untuk mengenakan pakaian ihram yang merupakan salah satu syarat sah dalam menunaikan ibadah haji. Keunikan dari pakaian ini adalah hanya berupa dua helai kain yang diikatkan pada tubuh. Sebagai seorang muslim, memakai kain ijram membawa makna untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah.
Makkah, Kota Suci
Setelah memakai pakaian ihram, kami berangkat menuju Makkah dengan bus yang telah disediakan oleh travel haji yang kami gunakan. Sampai di Makkah, kami langsung mengunjungi Ka’bah, yang merupakan kiblat bagi seluruh umat muslim. Melihat Ka’bah secara langsung sangat mengharukan. Saya merasakan begitu besar pengorbanan yang telah diberikan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam membangun tempat suci tersebut. Saya berusaha untuk menahan air mata karena atmosfer yang begitu khusyu dan suci.
Mina dan Arafah, Menunaikan Rukun Haji
Rukun haji terdiri atas lima, di antaranya adalah wukuf di Arafah dan bermalam di Mina. Berada di Arafah memberikan pengalaman yang sangat mendalam bagi saya karena tempat ini merupakan tempat di mana Nabi Adam dan Hawa bertemu kembali setelah diusir dari surga. Saya merasa begitu dekat dengan Allah ketika berada di sana. Di samping itu, melihat orang-orang muslim berkumpul dari berbagai negara dengan tujuan yang sama, yaitu memperbaiki diri dan mencari ridho-Nya, sungguh mengesankan.
Setelah wukuf di Arafah, kami melanjutkan perjalanan ke Mina untuk melempar jumrah. Aktivitas ini melambangkan tindakan Nabi Ibrahim yang menolak mengikuti bisikan setan untuk tidak mengorbankan Nabi Ismail. Melempar jumrah bukan hanya sekadar melempar batu ke tiga patung setan di Mina, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa kita menolak segala godaan setan.
Madinah, Kota Baginda Rasul
Setelah menunaikan rukun haji, kami mengunjungi Madinah, kota tempat Nabi Muhammad SAW menetap dan dimakamkan. Melihat masjid Nabawi dan makam Nabi Muhammad SAW membuat saya sangat terharu. Orang-orang yang berduyun-duyun datang ke makam Nabi dan bersalawat serta membaca doa kepada beliau. Rasanya begitu dekat dengan Rasulullah SAW. Terdapat pula Masjid Quba yang merupakan masjid tertua di dunia dan menjadi tempat Nabi Muhammad SAW berhenti selama beberapa hari sebelum tiba di Madinah.
Kesimpulan
Menunaikan ibadah haji sungguh memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Saya merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan mengerti betapa besar nikmat yang diberikan-Nya kepada kita. Persiapan menyeluruh dan berdoa kepada Allah agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan sempurna sangatlah penting. Semoga tulisan ini dapat menjadi motivasi bagi teman-teman muslim untuk menunaikan ibadah haji dengan sungguh-sungguh. Jangan lupa, semoga kita selalu istiqomah dalam menjalankan ibadah kita dan mendapatkan ridho-Nya.