Skip to content
Home ยป Ciri-Ciri Haji yang Tidak Mabrur: Penjelasan Lengkap

Ciri-Ciri Haji yang Tidak Mabrur: Penjelasan Lengkap

Setiap umat Muslim pasti menginginkan hajinya diterima oleh Allah SWT. Namun, tidak semua haji dapat diterima oleh-Nya. Ada beberapa ciri-ciri haji yang tidak mabrur yang hendaknya diketahui oleh umat Muslim agar dapat menghindari kekeliruan dan mendoakan agar hajinya diterima oleh-Nya.

1. Tidak Benar-benar Siap

Ciri-ciri haji yang tidak mabrur pertama adalah tidak benar-benar siap. Haji bukanlah sesuatu yang bisa dipersiapkan secara seadanya. Umat Muslim harus mempersiapkan fisik, emosi, dan agamanya sebaik mungkin. Fisik harus dipersiapkan agar mampu menyelesaikan haji dengan baik, emosi harus dijaga agar tidak terjadi perdebatan atau pertengkaran di Tanah Suci, dan agama harus dipersiapkan agar dapat memahami pelaksanaan haji dengan benar.

2. Tidak Memperhatikan Adab Haji

Ciri-ciri haji yang tidak mabrur kedua adalah tidak memperhatikan adab haji. Adab haji sangat penting untuk dipatuhi karena adab haji merupakan salah satu cara memperlihatkan rasa hormat kepada Allah SWT. Umat Muslim harus memperhatikan adab-adab tersebut mulai dari meninggalkan rumah menuju Tanah Suci hingga kembali ke rumah. Beberapa adab haji yang harus dipatuhi antara lain menggunakan pakaian ihram dengan benar, melakukan tawaf dan sa’i dengan benar, dan tidak merusak lingkungan sekitar.

3. Terlalu Fokus pada Kebutuhan Dunia

Ciri-ciri haji yang tidak mabrur ketiga adalah terlalu fokus pada kebutuhan dunia. Sebagai hamba Allah SWT, umat Muslim seharusnya mampu melepaskan diri dari kepentingan duniawi. Salah satu cara untuk melepaskan diri dari kepentingan duniawi adalah dengan melakukan haji dengan benar. Namun, jika umat Muslim terlalu fokus pada kebutuhan dunia seperti mencari makanan atau souvenir, maka haji yang dilakukan tidak akan memenuhi syarat untuk diterima oleh Allah SWT.

BACA JUGA:   Firman Allah tentang Menunaikan Ibadah Haji

4. Tidak Bersungguh-Sungguh dalam Shalat

Tidak bersungguh-sungguh dalam shalat adalah ciri-ciri haji yang tidak mabrur keempat. Shalat merupakan ibadah wajib bagi umat Muslim dan termasuk dalam rukun Islam. Saat melaksanakan shalat, umat Muslim harus mengosongkan pikirannya dari segala sesuatu kecuali saat melakukan shalat. Tidak ada yang lebih penting daripada menghadap Allah SWT.

5. Tidak Meminta Maaf dan Memaafkan

Ciri-ciri haji yang tidak mabrur kelima adalah tidak meminta maaf dan memaafkan. Kebaikan hati merupakan salah satu syarat agar haji diterima oleh Allah SWT. Selain menebus diri dari dosa, umat Muslim juga harus meminta maaf dan memaafkan kepada siapa pun yang memang perlu dimaafkan. Dengan memaafkan dan meminta maaf, umat Muslim dapat menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan dan hajinya dapat menjadi mabrur.

Kesimpulan

Semua ciri-ciri haji yang tidak mabrur harus dihindari oleh umat Muslim yang ingin mendapatkan haji yang diterima oleh Allah SWT. Umat Muslim harus mempersiapkan diri dengan baik, memperhatikan adab haji, melepaskan diri dari kepentingan duniawi, bersungguh-sungguh dalam shalat, dan meminta maaf serta memaafkan. Dengan melakukan semua tindakan tersebut, maka haji yang dilakukan akan menjadi mabrur dan mendapatkan rida dari Allah SWT.