Skip to content
Home ยป Dalil Tentang Haji Mabrur

Dalil Tentang Haji Mabrur

Dalil Tentang Haji Mabrur

Haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah SWT dan dosa-dosanya diampuni. Seperti apa dalil tentang haji mabrur? Berikut ini adalah beberapa dalilnya:

1. Firman Allah SWT

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran,

"Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Ibrahim (perintah untuk) menegakkan rumah-Ku (Ka’bah), (dengan menyerukan), ‘Janganlah kamu mempersekutukan Aku dengan sesuatupun dan sucikanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf dan orang-orang yang qiam (berdiri) rukuk dan sujud. Dan beritakanlah di antara manusia (tentang) haji. Mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan atas kuda yang kurus dari tiap-tiap lembah yang jauh, untuk mengambil bagian dari berbagai-bagai rezeki yang telah Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka memuji-muji Allah pada hari-hari tertentu atas rezeki yang diberikan-Nya kepada mereka. Maka makanlah sebahagian dari (rezeki) itu dan berpakaianlah yang baik-baik dari (rezeki) itu, dan menyembahlah Allah (saja) dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan di antara manusia ada orang yang mengatakan, ‘Wahai Tuhan kami, berilah kami (bahagian kebaikan) di dunia, dan dia tidak mempunyai bahagian sedikitpun di akhirat. Dan di antara mereka ada (pula) orang yang mengatakan, ‘Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 125-127)

Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan tentang pentingnya haji dan cara melaksanakannya. Jika seseorang melaksanakan haji dengan baik dan sesuai perintah Allah, maka hajinya akan diterima dan dosa-dosanya diampuni.

2. Hadits Nabi SAW

Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda,

"Barangsiapa melaksanakan haji karena Allah dan tidak berkata-kata yang buruk, dan tidak berbuat maksiat, maka ia akan kembali seperti pada hari ibunya melahirkannya." (HR. Bukhari: 1521)

Hadits ini menjelaskan bahwa seorang yang melaksanakan haji dengan benar dan tidak melakukan maksiat akan kembali seperti pada hari pertama lahir ke dunia, yaitu suci dari dosa.

BACA JUGA:   Latar Belakang Hikmah Ibadah Haji, Zakat, dan Wakaf dalam Kehidupan

3. Pengalaman Para Sahabat

Para sahabat Nabi SAW juga memberikan contoh tentang bagaimana melaksanakan haji yang mabrur. Salah satu contohnya adalah Umar bin Khattab RA.

Umar bin Khattab RA pernah menangis ketika melihat Ka’bah dan berkata,

"Engkau sangat agung, tetapi aku tahu engkau hanya batu. Engkau tidak bisa mendatangkan manfaat apapun bagiku, tetapi aku tidak bisa meremehkanmu karena Nabi menyentuhmu. Wallahi, aku tahu bahwa kamu hanyalah batu yang tidak bisa menolong atau membahayakan. Jika tidak karena aku melihat Nabi menciummu, aku tidak akan menciummu."

Umar bin Khattab RA menunjukkan rasa takutnya kepada Allah SWT dan bagaimana ia melaksanakan haji dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Kesimpulan

Berdasarkan dalil-dalil tersebut, dapat disimpulkan bahwa haji mabrur adalah haji yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, keikhlasan, dan sesuai dengan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Jika seseorang melaksanakan haji dengan benar, maka Allah SWT akan menerima hajinya dan dosa-dosanya diampuni. Oleh karena itu, marilah kita melaksanakan haji dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, agar mendapatkan haji mabrur yang diidamkan.